Ciee.. Kamu yang membaca artikel ini pasti sedang kasmaran dengan seseorang, betul?Â
PDKT yang merupakan singkatan dari "pendekatan" adalah proses sebelum memulai hubungan percintaan dengan seseorang yang selalu membuat hati kita berbunga-bunga.Â
Banyak orang menilai PDKT adalah proses yang kritis, karena tingkat keberhasilan menuju hubungan selanjutnya tidak hanya tergantung dari upaya dan kesungguhan kita terhadap calon pasangan atau bahasa kerennya, crush. Tetapi, keberhasilan PDKT juga dapat dilihat dari respon calon pasangan terhadap upaya kita tersebut.Â
Rumit, bukan?Â
Ada yang terlalu optimis memberikan bunga dan puisi kepada yang tercinta, berharap pemberian itu akan kembali dalam bentuk "cinta" yang lain. Biasanya, saat kita optimis ketika melakukan pendekatan, indikator yang kita jadikan tolak ukur adalah perhatian calon pasangan terhadap kegiatan kita. Entah berupa prioritas dalam komunikasi, keinginan untuk bertemu, hingga mentraktir makan dan mengantar pulang.Â
Semua pemberian itu adalah pernyataan dari perasaan indah yang membuat kita menjadi sering terjaga di tengah malam, lalu menunggu dengan perasaan cemas di pagi harinya. Menunggu pesan balasan.
PDKT dapat membuat kepercayaan diri dan keberanian kita meningkat. Kita perlu membekali diri dengan pengetahuan mengenai "makanan favorit doi", "film kesukaannya", "tempat yang ingin dikunjungi", dan lain sebagainya.Â
Tetapi, rasa cemas kita sebetulnya berasal dari pertanyaan sederhana "Bagaimana si dia melihat saya selama ini?"
Semua upaya dan kesungguhan itu menjadi tidak ada artinya, apabila calon pasangan ternyata hanya "menghargai" segala bentuk cinta yang kita berikan. Doi yang selama ini kita prioritaskan dan selalu kita pedulikan, ternyata hanya sungkan untuk menolak perhatian kita.Â
Kalau sudah begitu, bagaimana nasibnya perasaan ini yang sudah terbang tinggi dan mengharapkan sesuatu yang lebih?Â
Sobat Kompasiana sudah pernah mendengar istilah "ghosting"?Â
Ghosting adalah sebutan bagi anak muda zaman sekarang untuk menyebut perilaku "menghilang tiba-tiba" saat PDKT. Menghilangnya crush bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya lost contact, sulit dihubungi, atau tidak ada kabar-berita tentangnya sama sekali.Â
Kalau crush mendadak tidak memberi kabar, tandanya sudah red flag buatmu. Segera move on sebelum terlanjur mencinta!Â
Berikut ini tips dari saya agar kamu tidak "ditinggal" pas lagi sayang-sayangnya:
1. Sebelum kenalan, pastikan doi tidak sedang menjalin hubungan dengan siapapun. Ini penting, karena kamu hanya akan menjadi pelarian ketika perasaan doi belum selesai dengan mantannya.Â
2. Saat PDKT, jangan terlalu agresif dan jangan juga terlalu pasif. Jadilah orang yang "misterius", agar doi semakin penasaran untuk mengenal karaktermu.Â
3. Ajaklah doi berdiskusi tentang kehidupan. Bagaimana doi memaknai hidupnya? Bagaimana rencana doi untuk hidup ke depannya? Apakah doi mempunyai mimpi yang sedang ia perjuangkan? Apakah saya dapat berkontribusi dalam mewujudkan mimpi si doi?Â
Ingat, suatu hubungan itu perlu progres. Kalau di awal kamu hanya bertanya hal-hal yang sifatnya basa-basi, doi akan cepat bosan dan dengan mudah mencari "teman ngobrol" yang baru.Â
Jadikan dirimu orang yang optimis dan menghargai apapun yang menjadi pilihan hidup doi. Jangan menunjukkan bahwa kamu sedang mengemis "perhatian" doi dengan melakukan spam chat di jam kerja atau di waktu istirahat.Â
Penuhi wawasanmu dengan teori-teori populer dan bacalah buku-buku yang dapat meningkatkan kualitas dirimu. Andaikan doi tetap tidak tergapai setelah kamu berusaha menjadi versi terbaik dirimu, setidaknya kamu telah menaikkan value untuk dirimu sendiri.Â
Agar kamu terhindar dari sikap pasangan yang tiba-tiba "ceklis satu" adalah dengan memilih target crush yang benar. Kesuksesan dari PDKT dimulai saat pertama kali kita menetapkan untuk jatuh hati pada seseorang.Â
Jika kita menaruh hati pada orang yang salah, kita bukan hanya akan gagal. Tetapi juga telah membuang waktu dan energi untuk mengejar sesuatu yang sia-sia.Â
Semoga tips ini bermanfaat :)Â
Bagikan artikel ini supaya temanmu juga sukses PDKT!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H