Kesehatan jiwa merupakan topik yang saat ini menjadi wacana umum di kalangan masyarakat. Dinamika kehidupan yang tidak hanya seputar memenuhi kebutuhan fisik, rohani, dan biologis, menuntut manusia untuk dapat mengelola pikiran mereka. Kesehatan jiwa dapat ditandai dengan pikiran yang sehat.
Pikiran yang sehat dapat mengelola emosi dan menghadapi permasalahan dengan baik dan menghasilkan keputusan yang tidak gegabah. Pikiran yang sehat penting untuk diupayakan, tidak hanya sehat secara jasmani dan rohani.
Saya akan membagikan pengalaman dalam menghadapi kecemasan, sebagai bentuk gangguan dari pikiran yang tidak dikelola dengan baik.
Kemarin (Selasa, 25 Oktober 2022) adalah hari dimana saya mengalami gangguan kecemasan. Rasa cemas yang ditimbulkan merupakan akumulasi dari beberapa pikiran yang belum dapat saya selesaikan di hari kemarin.
Saya cemas karena pasangan saya harus berpergian ke luar kota untuk mengurus sesuatu yang penting. Biasanya saya selalu ikut kemanapun dia pergi, karena kita terbiasa untuk menyelesaikan sesuatu secara bersama. Ketidakhadiran saya pada saat itu membuat saya cemas sehingga timbul pikiran-pikiran yang kurang mengenakkan.
Akibatnya, saya menjadi tidak fokus menyelesaikan pekerjaan saya sendiri karena pikiran saya terporsir untuk memikirkan pasangan saya. Hal itu akhirnya menjadi gangguan di benak saya sendiri, sehingga ketika aplikasi chatting berlogo hijau mendadak down atau error, saya menjadi semakin panik.
Saya tidak dapat menghubungi pasangan saya melalui aplikasi tersebut, ditambah langit mulai mendung, seperti akan terjadi hujan lebat. Tentu saja pasangan saya membawa mantel atau jas hujan, tetapi kenyataan itu tidak dapat meredakan kecemasan saya akan eksistensi dia di luar sana.
Saya yang keburu panik segera mematikan ponsel dengan harapan akan segera muncul sinyal (awalnya saya tidak tahu aplikasi tersebut yang bermasalah, bukan jaringannya). Masalah baru pun muncul, setelah ponsel saya matikan (reboot), mendadak ponsel tersebut tidak menyala lagi.
Saya segera memencet tombol power dengan kepanikan yang luar biasa. Pertama, saya makin tidak dapat menghubungi pasangan saya. Kedua, ponsel saya tidak bisa menyala lagi. Dampak dari kecemasan yang saya alami adalah penyesalan.
"Yah, kok tadi malah matiin HP?"