Pembukaan sekolah kembali pada awal tahun 2021 menuai pro dan kontra, karena Indonesia masih salah satu Negara yang belum bebas dari Virus Covid-19, dalam hal ini bisa mengkhawatirkan orang tua jika anak anak mereka harus kembali ke sekolah dalam waktu yg tidak akan lama lagi , akan tetapi pemerintah daerah telah menyusun rencana pembukaan sekolah dengan menerapkan kebijakan new normal.
Sementara itu, angka Positif Covid-19 terus melonjak hingga ribuan jiwa, jika sekolah kembali dibuka maka akan ada interaksi langsung dengan sesama murid dan guru, dan pastinya akan terjadi perkumpulan dalam satu titik (lingkungan Sekolah)
Seiring waktu berlalu pemerintah menganjurkan sekolah agar melakukan system Shifting, yaitu membatasi murid untuk masuk sekolah seperti yang biasanya 30 orang satu kelas kini menjadi dua bagian yaitu 15 orang per kelas, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, membawa hand sanitizer, membawa masker cadangan dan lain lain.
Pembukaan sekolah pada masa pandemic Covid-19 masih menjadi perbincangan, karena indonesia masih terjangkit wabah virus Covid-19, sementara itu para orang tua khawatir dengan kebijakan ini karena anak anak mereka akan melakukan kegiatan belajar mengajar secara langsung tetapi pemerintah sudah siap karena sudah menyusun rencana pembukaan sekolah normal kembali, yaitu dengan kebijakan new normal.
Permasalah seperti ini bisa mendampakan negatif maupun positif, positifnya kegiatan belajar mengajar menjadi mudah. Sedangkan, Â negatifnya mungkin penyebaran virus Covid-19 akan lebih mudah.
Untuk itu, sekolah sebaiknya ditunda sampai situasi benar benar pulih atau terkendali, karena beresiko menaikan angka penyebaran virus Covid-19. Jika memang sudah siap dengan kebijakan sekolah normal kembali, para orang tua harus sudah siap membekali anak anaknya dengan alat protokol kesehatan yang lengkap dan sesuai.
