Mohon tunggu...
Pendidikan

Mengenal Biota Laut: Paus Sperma (Physeter Macrocephalus), Hewan Bergigi Terbesar di Dunia

10 Desember 2018   12:52 Diperbarui: 16 Desember 2018   19:24 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun paus sperma terancam perburuan, spesies tersebut tersebar sangat luas secara global, dan mangsa utama paus ini yakni cumi-cumi laut dalam, belum menjadi target utama penangkapan. Oleh karena itu, populasi paus sperma yang tersisa cukup besar sehingga status konservasi spesies ini dinilai berkategori lebih rentan daripada terancam punah. Spesies ini ditetapkan menjadi jenis yang dilindungi melalui Permen LHK No. 20 Tahun 2018. Penetapan status perlindungan ini menjadi upaya pemerintah Indonesia menjaga kelestarian jenis ini dari ancaman kepunahan.

Mengingat kasus kematian spesies laut akibat sampah laut semakin bertambah dalam beberapa tahun ini, kita juga wajib merespon masalah ini dengan segera untuk mencegah dan mengurangi risiko yang lebih buruk pada masa mendatang. Setidaknya, kita sebagai masyarakat tidak mengkonsumsi atau menangkap hewan-hewan yang dilindungi. Selain itu, kita juga perlu meminimalisir penggunaan plastik atau bahan yang sulit terdegradasi oleh alam. Kita juga dapat memilah sampah sejak awal, melakukan aksi bersih pantai, dan membuang sampah pada tempat sampah, atau bahkan mengolah sampah menjadi bahan yang bisa digunakan.

Terima kasih, semoga informasi ini bermanfaat. Salam Lestari Salam Konservasi :)

Sumber :

Kamarudin, W. C. dan Fajar, J. 2018. Ditemukan 5,9 Kg Sampah Dalam Perut Paus Sperma di Wakatobi. Kok Bisa? http://www.mongabay.co.id/2018/11/20/ditemukan-59-kg-sampah-dalam-perut-paus-sperma-di-wakatobi-kok-bisa/, diakses pada 7 Desember 2018 pk. 12.50 WIB.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. 2018. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.

Murray, J. W.; Jannasch, H. W.; Honjo, S.; Anderson, R. F.; Reeburgh, W. S.; Top, Z.; Friederich, G. E.; Codispoti, L. A. & Izdar E. 1989. "Unexpected changes in the oxic/anoxic interface in the Black Sea". Nature. 338 (6214): 411--413.

Pontianak Post. 2018. Paus Sperma Mati Karena Kebanyakan Menelan Sampah. https://www.pontianakpost.co.id/paus-sperma-mati-karena-kebanyakan-menelan-sampah, diakses pada 7 Desember 2018 pk. 12.52 WIB.

Taylor, B.L., Baird, R., Barlow, J., Dawson, S.M., Ford, J., Mead, J.G., Notarbartolo di Sciara, G., Wade, P. & Pitman, R.L. 2008. Physeter macrocephalus. The IUCN Red List of Threatened Species 2008: e.T41755A10554884. http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2008.RLTS.T41755A10554884.en, diakses pada 7 Desember 2018 pk. 12.53 WIB.

Whitehead, H. 2003. Sperm Whales: Social Evolution in the Ocean. Chicago: University of Chicago Press.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun