Mohon tunggu...
Siti Kholipah
Siti Kholipah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ade Rusita, Diego Yabes Putra Stefanus, Mufthi Akbar, Rahadi Zanra

Kami Kelompok 3 Matkul Penganggaran Perusahaan Mahasiswa Semester 4 Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Metode Khusus dalam Forecasting

3 April 2024   21:18 Diperbarui: 3 April 2024   21:33 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peramalan (forecasting) menjadi langkah awal yang krusial dalam merencanakan masa depan suatu perusahaan serta dalam pengambilan keputusan strategis. Apalagi di tengah keberagaman bisnis yang berubah-ubah, penting bagi setiap perusahaan untuk memiliki pandangan yang terarah terhadap masa depannya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pembuatan peramalan melibatkan analisis data historis dan proyeksi ke depan dengan menggunakan model matematis (kuantitatif) atau pendekatan subjektif (kualitatif). Metode kualitatif dan kuantitatif juga dikenal sebagai metode umum dalam peramalan.

Metode kualitatif mengandalkan pendapat ahli atau asumsi subjektif, sementara metode kuantitatif menggunakan data historis dan analisis statistik. Metode kuantitatif meliputi model runtut waktu (time series) dan model kausal (causal), dengan berbagai metode analisis seperti moving average dan regression analysis. Dalam pembuatan forecasting terdapat langkah-langkah yang dapat dilakukan agar hasil peramalan mendapathail yang akurat dan tepat :

  • Menetapkan Tujuan dan Sasaran : Tahap awal adalah menentukan tujuan atau sasaran yang ingin dicapai melalui peramalan. Hal ini membantu dalam menetapkan fokus dan ruang lingkup peramalan.
  • Identifikasi Variabel yang Perlu Diramalkan : Mengidentifikasi variabel-variabel yang perlu diramalkan, seperti penjualan, permintaan pasar, atau faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja bisnis.
  • Tentukan Jangka Waktu Peramalan : Menentukan apakah peramalan akan dilakukan untuk jangka waktu pendek, menengah, atau panjang. Ini akan memengaruhi jenis data yang diperlukan dan model peramalan yang akan digunakan.
  • Pemilihan Model Peramalan yang Tepat : Memilih model peramalan yang sesuai dengan data dan tujuan peramalan. Apakah menggunakan metode kualitatif atau kuantitatif, serta pendekatan seperti time series atau causal models.
  • Pengumpulan Data yang Akurat : Memastikan data yang digunakan dalam peramalan akurat dan dapat diandalkan. Data historis menjadi dasar untuk membangun model peramalan yang handal.
  • Pemilihan Model yang Tepat : Memilih model peramalan yang sesuai dengan karakteristik data yang dikumpulkan. Ini bisa termasuk metode moving average, exponential smoothing, trend projections, atau metode regresi lainnya.
  • Melakukan Peramalan : Melakukan peramalan dengan menggunakan model yang telah dipilih. Ini melibatkan analisis data historis dan penggunaan teknik peramalan yang sesuai.
  • Implementasi Hasil Peramalan : Mengimplementasikan hasil peramalan ke dalam rencana bisnis atau keputusan strategis perusahaan. Ini membantu dalam pengelolaan persediaan, pengaturan produksi, atau strategi pemasaran.
  • Evaluasi dan Revisi : Melakukan evaluasi teratur terhadap hasil peramalan dan merevisi model peramalan jika diperlukan. Hal ini penting untuk memastikan peramalan tetap relevan dan akurat mengikuti perubahan lingkungan bisnis.

Nah setelah mengetahui metode umum serta langkah-langkah dalam forecasting, lalu apa saja sih metode khusus dalam forecasting itu?

Metode khusus dalam forecasting yaitu metode analisis industri, analisis product line, dan analisis pemakaian akhir. Metode ini memberikan pendekatan yang lebih terperinci dan sesuai dengan konteks bisnis perusahaan.

Pada Analisis Industri metode ini menempatkan perusahaan dalam konteks pasar secara luas. Dengan menilai potensi penjualan perusahaan dan posisinya dalam persaingan, analisis ini membantu dalam menentukan market share perusahaan. Misalnya, dengan menghitung perbedaan antara anggaran dan realisasi penjualan, serta perubahan harga jual per unit, perusahaan dapat mengevaluasi kinerjanya dalam industri.

Analisis Product Line biasanya digunakan oleh perusahaan yang memiliki lebih dari satu lini produk memerlukan peramalan yang terpisah untuk setiap produknya. Analisis product line memungkinkan perusahaan untuk mengatur anggaran biaya produksi secara terperinci berdasarkan departemen atau lini produk. Dengan memisahkan biaya bahan baku, bahan penolong, tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik untuk setiap departemen, perusahaan dapat mengoptimalkan alokasi sumber daya.

Analisis Pemakaian Akhir, metode ini penting bagi perusahaan yang memproduksi barang yang belum atau setengah jadi. Dalam hal ini, peramalan didasarkan pada kebutuhan pengguna akhir yang terkait dengan barang yang diproduksi. Melalui tahapan perhitungan yang komprehensif, seperti menghitung bahan baku yang digunakan dan biaya produksi total, perusahaan dapat memperkirakan harga pokok penjualan dengan akurat.

Dengan memanfaatkan metode-metode khusus ini, perusahaan dapat mengoptimalkan proses peramalan untuk mengambil keputusan yang lebih baik dalam menghadapi dinamika pasar. Dengan pemahaman yang mendalam tentang posisi perusahaan dalam industri, alokasi sumber daya yang efisien, dan keterlibatan pengguna akhir, perusahaan dapat memperkuat posisinya dalam persaingan bisnis dan mencapai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun