Mohon tunggu...
sitikhoirunnisahakim
sitikhoirunnisahakim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pola Asuh dan Media Sosial: Bom Waktu Bagi Kesehatan Mental Gen-Z

29 Desember 2024   18:17 Diperbarui: 29 Desember 2024   18:20 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Media sosial telah merevolusi cara generasi Z berinteraksi dan mengakses informasi. Platfrom-platfrom ini tidak hanya memudahkan koneksi sosial, tetapi juga membuka akses ke berbagai sumber pengetahuan. Selain itu, media sosial juga menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengekplorasi kreativitas dan mengekspresikan diri.

Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat membawa dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan mental, tertutama di kalangan generasi muda.

Salah satu dampak ysng psling umum adalah perbandingan sosial. Pengguna seringkali merasa tidak puas dengan diri sendiri Ketika membandingkan hidup mereka dengan kehidupan sempurna yang ditampilkan oleh orang lain di media sosial. Selain itu, cyberbullying atau perundungan di dunia maya juga menjadi masalah serius. Tindakan seperti ini dapat menyebabkan stress, kecemasan dan depresi yang parah pada korban. FOMO (Fear Of Missing Out), yaitu perasaan taku ketinggalan sesuatu yang penting, juga menjadi masalah yang sering dialami pengguna media sosial. Keinginan untuk selalu terhubung dan mengetahui apa yang sedang terjadi dapat menggangu produktivitas dan kesejahteraam mental.

Dampak negatif lainnya dari penggunaan media sosisal yang berbelebihan adalah gangguan tidur dan masalah kesehatan mental yang serius. Penggunaan gadget sebelum tidur dapat menggangu pola tidur dan kualiatas tidur, sehingga memengaruhi suasana hati dan kemampuan berkonsetrasi. Paparan konten negatif, cyberbullying, dan perbandingan sosial secara terus-menerus juga dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan. Ketergantungan pada media sosial bahkan dapat berkembang menjadi adiksi, yang sulit untuk diatsi dan dapat menggangu kehidupan sehari-hari. Meskipun media sosial menawarkan banyak manfaat, penggunaan yang berlebihan dapat membawa dampak negatif yang serius terhadap kesehatan mental.

 Oleh karena itu, penting bagi pengguna media sosial untuk menyadari potensi bahaya ini dan mengambil langkah-langkah untuk menjaga kesimbangan dalam penggunaan media sosial.

Referensi 

Grelle, K., · Shrestha, N., & · Ximenes, M. (2023). The generation gap revisited: Generational differences in mental health, maladaptive coping behaviors, and pandemic‑related concerns during the initial covid‑19 pandemic. Journal of Adult Development, 30. 381–392. https://doi.org/10.1007/s10804-023-09442-x

Magano, J., Silva, C., Figueiredo, C., Vitória, A., Nogueira, T., & Dinis, P. M. A. (2020). Generation z: Fitting project management soft skills competencies—A mixed-method approach. Educ. Sci. 10. https://doi.org/10.3390/educsci10070187

Salsabilla, R. (2023). Alasan Utama Gen Z Rentan Kena Masalah Mental Menurut Studi. Retrieved from CNBC Indonesia: https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20230814104458-33-462679/

alasan-utama-gen-z-rentan-kena-masalah-mental-menurut-studi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun