Mohon tunggu...
Siti Khodijah
Siti Khodijah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

Tidak ada suatu proses tanpa ada usaha dan strategi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Permasalahan Pendidikan dan Penanggulangannya di Era Modernisasi

4 Juli 2023   10:46 Diperbarui: 4 Juli 2023   11:02 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sementara isu keadilan pendidikan mengemuka, banyak warga, terutama anak usia sekolah, yang masih belum bisa mengakses sistem dan lembaga pendidikan karena minimnya infrastruktur pendidikan. Pada awal berdirinya Republik Rakyat negara saya, pemerataan pendidikan di negara kami dianggap sebagai norma. Pemerataan pendidikan di negara kita telah diabadikan dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1950 sebagai dasar pengajaran dan pengajaran di sekolah. Pasal 17 Bab XI menyatakan: "Semua orang kulit berwarna di Republik Indonesia mempunyai hak yang sama untuk diterima sebagai murid di sekolah-sekolah tersebut, asalkan syarat-syarat yang ditetapkan untuk pendidikan dan pengajaran di sekolah-sekolah tersebut terpenuhi."

Penanggulangan masalah pemerataan pendidikan

Dalam rangka meningkatkan pemerataan pendidikan dan mencerdaskan kehidupan masyarakat, pemerintah telah dan akan terus menyelesaikan berbagai permasalahan melalui cara-cara tradisional dan inovatif. Metode tradisional meliputi: pembangunan gedung sekolah seperti SD Inpres dan ruang kelas. Dalam konteks ini, penting untuk mempromosikan pendidikan dasar, memotivasi masyarakat dan keluarga yang kurang mampu untuk belajar dan mendorong anak-anak untuk bersekolah. Ini pembelajaran jarak jauh seperti Universitas Terbuka. Pilihan inovatif meliputi: sistem Pammon (masyarakat, orang tua, pelatihan guru) atau sistem pengaruh, manajemen bimbingan orang tua, komunitas, guru, SD kecil di daerah terpencil, sistem manajemen untuk guru berkunjung.

Masalah mutu pendidikan

Ketika kinerja sekolah jauh dari harapan, kualitas pendidikan terancam. Penetapan awal mutu hasil pendidikan dilakukan oleh lembaga pendidikan yang merupakan penyedia jasa yang melayani calon melalui sistem akreditasi. Dalam hal ketenagakerjaan, peralatan listrik dinilai berdasarkan uji kinerja. Pendidikan/studi biasanya dilakukan agar calon siap bekerja di lapangan. Pada akhirnya, kualitas pendidikan tercermin dari kualitas produksi. Dari perspektif tujuan pendidikan kewarganegaraan, pertanyaannya adalah apakah sistem pendidikan dapat mengembangkan warga negara yang religius, mandiri, kreatif, bertanggung jawab sosial, dan mencintai kehidupan.

Penanggulangan masalah mutu pendidikan

Penanganan masalah mutu pendidikan terutama mencakup masalah material, serta masalah program, sumber daya manusia, dan manajemen, seperti: Meningkatkan kapasitas dosen melalui pembelajaran lanjutan seperti pelatihan, pendidikan berkelanjutan, seminar, kegiatan kelompok belajar, dan sebagainya. Memperbanyak buku pelajaran dan materi pendidikan.

Masalah efisien pendidikan

Ini bisa sangat efektif bila digunakan dengan hemat dan tidak berlebihan. Masalah pelatihan guru di bidang ini sering muncul belakangan, terutama setelah pengenalan kurikulum baru. Oleh karena itu, ada kesenjangan antara diseminasi dan implementasi kurikulum. Pada masa transisi yang relatif panjang ini, proses pendidikan menjadi kurang efektif dan efisien. Pertanyaan efektivitas pendidikan menanyakan bagaimana sistem pendidikan menggunakan sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan pendidikannya. Ini bisa sangat efektif bila digunakan dengan hemat dan tidak berlebihan. Sebaliknya, itu berarti efisiensi yang lebih rendah

Masalah Relevansi pendidikan

Relevansi pendidikan mengacu pada sejauh mana sistem pendidikan mampu menghasilkan hasil yang memenuhi kebutuhan pembangunan, yang merupakan pertanyaan yang diajukan ketika tujuan pendidikan nasional ditetapkan. Hasil pendidikan harus mencakup semua sektor pembangunan, seperti manufaktur dan jasa. Baik secara kuantitas maupun kualitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun