Penulis : Siti Khaelilah NAS
Kalau bicara soal bela negara, mungkin sebagian dari kita langsung kebayang soal militer atau perang. Padahal, di zaman sekarang, konsep bela negara jauh lebih luas dari itu. Bela negara itu soal bagaimana kita, sebagai warga negara, ikut berkontribusi menjaga kedaulatan dan kemakmuran bangsa. Nggak melulu soal senjata sih, tapi juga lewat pendidikan, ekonomi, teknologi, dan hal-hal lainnya. Universitas Islam Sultan Agung Semarang (UNISSULA), contohnya, punya peran penting nih dalam menyiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan zaman. Lewat pendidikan berbasis nilai-nilai Islam, UNISSULA ngajarin kita gimana caranya jadi generasi yang nggak cuma pintar, tapi juga berkarakter.
Di era globalisasi dan revolusi industri 4.0 ini, kita menghadapi tantangan yang luar biasa. Teknologi berkembang pesat, informasi bergerak super cepat, dan dunia makin terhubung. Tapi, nggak semua yang datang itu selalu positif. Ada ancaman, hambatan, bahkan gangguan yang bikin kita harus ekstra hati-hati.
Tantangan dalam Bela Negara
Tantangan terbesar saat ini adalah bagaimana menghadapi ancaman nonfisik. Contohnya, ada ideologi-ideologi radikal yang dengan mudah menyebar lewat internet. Generasi muda sering kali jadi target utama propaganda ini. Selain itu, ada juga hoaks yang bikin masyarakat terpecah-belah. Kalau kita nggak pintar-pintar nyaring informasi, gampang banget kebawa arus yang salah.
Di sisi lain, tantangan ekonomi juga nggak kalah besar. Globalisasi bikin persaingan antarnegara makin ketat. Kalau Indonesia nggak bisa meningkatkan daya saingnya, kita cuma akan jadi pasar buat negara lain. Di sinilah pendidikan jadi kunci. Dengan pendidikan yang berkualitas, kayak yang ditawarkan UNISSULA, generasi muda kita bisa lebih siap bersaing di tingkat global.
Ancaman di Era Revolusi Industri 4.0
Revolusi industri 4.0 itu ibarat dua sisi mata uang. Di satu sisi, teknologi kayak kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT) bikin hidup kita jadi lebih mudah. Tapi, di sisi lain, perubahan ini juga bikin banyak pekerjaan manusia digantikan mesin. Akibatnya, jurang kesenjangan sosial bisa makin lebar.
Ancaman lain yang nggak kalah serius adalah keamanan cyber. Bayangin kalau data pribadi kita diretas atau informasi penting negara disalahgunakan. Dampaknya bisa besar banget, nggak cuma buat individu, tapi juga buat stabilitas nasional. Jadi, bela negara di era ini juga berarti kita harus bisa menjaga kedaulatan digital Indonesia.
Hambatan dalam Mewujudkan Kemakmuran Bangsa
Hambatan terbesar menurut saya ada di literasi masyarakat. Masih banyak yang gampang banget percaya sama hoaks atau propaganda negatif. Selain itu, akses pendidikan di daerah terpencil juga masih jadi masalah. Padahal, pendidikan itu penting banget buat menciptakan SDM yang berkualitas.