Mohon tunggu...
Siti Khaelilah NAS
Siti Khaelilah NAS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Farmasi Universitas Islam Sultan Agung

Halo! Perkenalkan, saya Siti Khaelilah Nur Amanah Sutarma. Saya saat ini sedang menempuh pendidikan S1 Farmasi di Universitas Sultan Agung, Semarang. Menjadi mahasiswa Farmasi memberikan saya banyak wawasan menarik tentang dunia kesehatan dan ilmu obat-obatan. Meski sibuk dengan kegiatan akademik, saya selalu berusaha untuk seimbang antara belajar dan menikmati waktu santai. Salah satu hobi yang paling saya sukai adalah mendengarkan musik. Musik selalu menjadi teman setia dalam setiap suasana—baik saat belajar, bersantai, atau mencari inspirasi baru. Dengan mendengarkan musik, saya merasa lebih rileks, fokus, dan bahkan lebih produktif dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Genre favorit? Saya cenderung fleksibel, tergantung suasana hati, tapi musik yang memiliki lirik mendalam atau melodi yang menenangkan sering kali menjadi pilihan utama. Saya juga dikenal sebagai pribadi yang mudah bergaul dan selalu terbuka untuk berkenalan dengan orang-orang baru. Berteman dan berinteraksi dengan berbagai karakter memberikan saya banyak pelajaran berharga tentang toleransi, empati, dan cara menghargai perbedaan. Tidak hanya itu, saya senang berdiskusi tentang berbagai topik menarik, baik seputar dunia Farmasi, tren terkini, hingga hal-hal ringan yang bisa membuat suasana menjadi lebih hidup. Dalam waktu luang, saya juga sering mencari inspirasi untuk pengembangan diri dan mencoba memahami lebih dalam tentang topik-topik yang menarik perhatian saya. Dengan semangat belajar yang terus tumbuh, saya percaya bahwa setiap hari adalah kesempatan baru untuk menjadi versi terbaik dari diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tantangan dan Strategi di Era Globalisasi

18 Desember 2024   15:20 Diperbarui: 18 Desember 2024   15:20 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Maraknya warga yang ingin menjadi TKI di Malaysia. Sumber: kompas.com)

Penulis : Siti Khaelilah NAS

Kalau bicara soal bela negara, mungkin sebagian dari kita langsung kebayang soal militer atau perang. Padahal, di zaman sekarang, konsep bela negara jauh lebih luas dari itu. Bela negara itu soal bagaimana kita, sebagai warga negara, ikut berkontribusi menjaga kedaulatan dan kemakmuran bangsa. Nggak melulu soal senjata sih, tapi juga lewat pendidikan, ekonomi, teknologi, dan hal-hal lainnya. Universitas Islam Sultan Agung Semarang (UNISSULA), contohnya, punya peran penting nih dalam menyiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan zaman. Lewat pendidikan berbasis nilai-nilai Islam, UNISSULA ngajarin kita gimana caranya jadi generasi yang nggak cuma pintar, tapi juga berkarakter.

Di era globalisasi dan revolusi industri 4.0 ini, kita menghadapi tantangan yang luar biasa. Teknologi berkembang pesat, informasi bergerak super cepat, dan dunia makin terhubung. Tapi, nggak semua yang datang itu selalu positif. Ada ancaman, hambatan, bahkan gangguan yang bikin kita harus ekstra hati-hati.

Tantangan dalam Bela Negara

Tantangan terbesar saat ini adalah bagaimana menghadapi ancaman nonfisik. Contohnya, ada ideologi-ideologi radikal yang dengan mudah menyebar lewat internet. Generasi muda sering kali jadi target utama propaganda ini. Selain itu, ada juga hoaks yang bikin masyarakat terpecah-belah. Kalau kita nggak pintar-pintar nyaring informasi, gampang banget kebawa arus yang salah.

Di sisi lain, tantangan ekonomi juga nggak kalah besar. Globalisasi bikin persaingan antarnegara makin ketat. Kalau Indonesia nggak bisa meningkatkan daya saingnya, kita cuma akan jadi pasar buat negara lain. Di sinilah pendidikan jadi kunci. Dengan pendidikan yang berkualitas, kayak yang ditawarkan UNISSULA, generasi muda kita bisa lebih siap bersaing di tingkat global.

Ancaman di Era Revolusi Industri 4.0

Revolusi industri 4.0 itu ibarat dua sisi mata uang. Di satu sisi, teknologi kayak kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT) bikin hidup kita jadi lebih mudah. Tapi, di sisi lain, perubahan ini juga bikin banyak pekerjaan manusia digantikan mesin. Akibatnya, jurang kesenjangan sosial bisa makin lebar.


Ancaman lain yang nggak kalah serius adalah keamanan cyber. Bayangin kalau data pribadi kita diretas atau informasi penting negara disalahgunakan. Dampaknya bisa besar banget, nggak cuma buat individu, tapi juga buat stabilitas nasional. Jadi, bela negara di era ini juga berarti kita harus bisa menjaga kedaulatan digital Indonesia.

Hambatan dalam Mewujudkan Kemakmuran Bangsa

Hambatan terbesar menurut saya ada di literasi masyarakat. Masih banyak yang gampang banget percaya sama hoaks atau propaganda negatif. Selain itu, akses pendidikan di daerah terpencil juga masih jadi masalah. Padahal, pendidikan itu penting banget buat menciptakan SDM yang berkualitas.

(Akraditasi Unggul Prodi Farmasi. Sumber : universitassultanagungsemarang)
(Akraditasi Unggul Prodi Farmasi. Sumber : universitassultanagungsemarang)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun