Mohon tunggu...
Siti Khodija
Siti Khodija Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi membaca, menanam, dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Evolusi: Fakta Unik Kuda Laut

21 Juni 2024   07:19 Diperbarui: 21 Juni 2024   08:09 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuda laut berkembang menjadi lebih pintar daripada lebih keras. Kuda laut dapat melayang dengan sedikit atau tanpa tenaga dengan melingkarkan ekornya di sekitar rumput laut yang mengapung. Para ilmuwan berpendapat bahwa perilaku "arung jeram" ini membantu kuda laut menyebar ke seluruh dunia.

Namun, kuda laut tidak selalu memiliki bentuk tubuh yang unik. Untuk memahami bagaimana kurva S yang ikonik berkembang, kita harus melihat ke belakang sekitar 25 juta tahun yang lalu, menjelang akhir zaman Oligosen. Lempeng tektonik Australia di wilayah yang sekarang disebut New Guinea terdorong ke utara, bertabrakan menjadi tumpukan lempeng di bawah Filipina modern, serta ujung tenggara lempeng Eurasia. Dampak geologis yang sangat besar mengubah saluran dalam antar benua menjadi lautan besar dan dangkal.

Dasar laut yang lebih dekat ke permukaan menyebabkan terkena sinar matahari lebih banyak, sehingga mempercepat fotosintesis. Lamun berkembang biak dan memperluas jangkauannya memungkinkan berkembangnya berbagai jenis kehidupan. Para ilmuwan berpendapat bahwa kondisi padang lamun ini menyebabkan beberapa Syngnathid berubah bentuknya. Mereka berevolusi dari posisi horizontal yang panjang dan lurus seperti ikan pipefish menjadi posisi tegak seperti kuda laut saat ini. Bilah lamun vertikal melindungi tubuh tegak mereka dari predator dan meningkatkan kemampuan menyergap mangsa.

Mengapa Kuda Laut bermoncong Panjang?

Meskipun posturnya yang tegak membuatnya lebih lambat saat berenang, koordinasi kepala, leher, dan belalai kuda laut yang luar biasa membuatnya sangat cepat untuk menangkap mangsa. Karnivora rakus ini dapat menyerang dengan tingkat keberhasilan 90% dalam satu gerakan cepat seperti pemicu dan menangkap lamun alih-alih menginjak air terus-menerus, sehingga lebih efisien menguntit makanan berikutnya. Ia menyedot air dengan cara yang mirip dengan penyedot debu, menahan berbagai makhluk hidup yang mengambang di dalam moncongnya yang panjang dan tidak bergigi. Kuda laut memakan udang, plankton, kopepoda, krustasea kecil, nematoda, ikan gobi, dan larva ikan.

Kuda laut tidak memiliki perut, dan sistem pencernaannya memproses makanan dengan sangat cepat sehingga mereka harus terus merumput untuk bertahan hidup. Kuda laut dewasa makan 30--50 kali sehari, dan benih kuda laut (bayi kuda laut) mengonsumsi 3.000 potong makanan per hari.

Dengan menggunakan serangkaian simulasi model matematika, ahli biologi Sam Van Wassenbergh, Gert Roos, dan Lara Ferry berusaha menemukan penjelasan adaptif untuk bentuk kuda laut yang mirip kuda . Berbeda dengan ikan pipa, kuda laut adalah "predator yang menempel di ekor, duduk dan menunggu", artinya mereka menyerang dari posisi berlabuh.

Eksperimen yang dilakukan tim menunjukkan bahwa semakin tajam sudut antara kepala dan badan, semakin besar jarak serangan kuda laut dan semakin besar volume air yang dapat dihisapnya. Ini adalah sifat yang diinginkan, dan kuda laut yang lebih melengkung dipilih secara alami. semakin mengubah bentuk ikan ini selama beberapa generasi.

Mengapa Ekor Kuda Laut berbentuk Persegi?

Struktur ekor kuda laut juga merupakan ciri khas morfologinya. Beberapa hewan memiliki ekor yang dapat memegang kendali, seperti monyet, opossum, bunglon, dan bahkan beberapa spesies trenggiling, tetapi ekor kuda laut memiliki penampang yang berbentuk prisma persegi daripada silinder. Tim peneliti dari Amerika dan Belgia membuat model ekor kuda laut persegi dan silinder berbentuk tiga dimensi dengan berbagai tingkat tekanan penghancuran dan puntiran dengan tujuan untuk mengetahui mengapa struktur ini berkembang. Mereka melihat ekor yang bulat terjepit di bawah tekanan karena memiliki jangkauan pergerakan yang lebih luas tetapi kekurangan kekuatan dan daya tahan. Sebaliknya, ekor persegi menyebarkan efek berbahaya ke seluruh area permukaan pelat yang tumpang tindih, mencegah patah tulang belakang.

Proses alam ini memberikan banyak manfaat bagi kelangsungan hidup kuda laut. Misalnya, pelindung tulang dan elastisitas ekornya membantunya menahan rahang predator. Ekor persegi, di sisi lain, memiliki lebih banyak titik kontak dengan permukaan, menjadikannya alat cengkeraman yang lebih tangkas daripada ekor melingkar. Karena kualitasnya yang luar biasa, para ilmuwan berusaha untuk membuat aplikasi robotik yang terinspirasi oleh anatomi kuda laut untuk tujuan pencarian, penyelamatan, dan pembedahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun