Mohon tunggu...
Siti Karimah
Siti Karimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, Prodi Sejarah Peradaban Islam, 53010220128,UIN Salatiga

Suka berangan angan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kekejaman Israel mengancam kemanusiaan di Kampung Rafah

4 Juni 2024   08:00 Diperbarui: 4 Juni 2024   08:36 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kota yang sulit untuk dimasuki

Kota yang terletak di ujung selatan Jalur Gaza, langsung berbatasan dengan Mesir ini merupakan kota yang cukup krusial. Karena Rafah menjadi tempat penting untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat Palestina.

Namun sayangnya penduduk Palestina yang ingin meninggalkan Gaza, tidak memiliki akses mudah, mereka harus mendaftar dengan pihak berwenang Palestina setempat dua hingga empat minggu sebelumnya. 

Tanpa disadari perbuatan Israel ini menjadi bentuk kolonialisme modern yang terjadi di Palestina. Mengapa dapat disebut dengan kolonialisme modern ?

Ada tiga hal yang menjadi pertanda kolonialisme modern:

1. Anggapan bahwa dirinya (kolonial/Israel) Sebagai supervisor dan pribumi (objek koloni/ Palestina)

2. Penakluk terhadap kekerasan dan intimidasi dalam bentuk pembabatan pribumi.

3. Kalim sepihak atas tanah koloni. Sehingga mereka dapat membangun kekuasaan dalam suatu tempat tersebut.

Dalam hal ini dapat dilihat pihak Israel terutama Netanyahu tidak mengacuhkan perhatian internasional. Kedua, Israel melakukan serangan paling ekstrim berupa genosida. Ketiga, wilayah yang dikuasai Israel kian melebar seiring militerisme di Palestina. Sementara wilayah Palestina kian semakin sempit, bisa diprediksikan akan habis. 

Dikutip dari laman Mubadalah (01/04/2024) Klaim kepemilikan sepihak dan perluasan Israel telah ada sejak Nakba pada tahun 1948, penghancuran dan pengusiran ribu penduduk Palestina dari tanah airnya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun