Akhir akhir ini dunia media sosial digemparkan dengan berita kekejaman  Israel melakukan serangan di distrik pengungsian di kota Rafah. Terlebih dengan munculnya kampanye "All Eyes on Rafah" marak didunia media sosial yang hangat diperbincangkan. Terkhusus di laman Instagram. Platform ini berisikan ajakan untuk menaruh perhatian dengan apa yang telah terjadi di Rafah pada malam Minggu, 26 mei 2024.
Bagaimana mungkin kota yang menjadi tempat pengungsian warga Palestina ini dihancurkan oleh Israel berupa pengeboman sehingga mengakibatkan beberapa korban terutama kalangan anak anak.Â
Fakta Kota Rafah
Mengutip dari berbagai sumber, berikut adalah sederet fakta tentang kota Rafah yang berada di selatan Jalur Gaza, Palestina.
1.Kota dengan banyak Tragedi
Kota yang terletak di ujung selatan Jalur Gaza bukan kali pertama menjadi tragedy sejarah. Pada musim panas tahun 1971 Israel Defense Forces atau (IDF), angkatan bersenjata Israel di bawah Jenderal Ariel Sharon menghancurkan sekitar 500 rumah di kem pengungsi Rafah untuk membuat jalan patroli bagi pasukan Israel
Akibatnya terdapat 4000 orang pengungsi yang terpaksa harus pindah, kemudian tahun 1989, terjadi penembawah lima warga sipil oleh tentara Israel.
Tahun 2004, Perdana Menteri Israel Ariel Sharon menyerang rumah-rumah orang awam di Rafah.
2.Memiliki sejarah panjang politik
Mengutip dari laman Britannica kota yang terletak di perbatasan Palestina dan Mesir ini memiliki sejarah kendali politik yang pajangan.
Sejak tahun 1930, kota kecil ini berkembang sebagai kota perbatasan, pada tanggal 24 Februari 1949 Setelah Perjanjian Gencatan Senjata Rafah berada di wilayah Gaza yang diduduki Mesir dan akibatnya, perbatasan Gaza-Mesir tidak ada lagi.Hingga pada tahun 1979, Israel dan Mesir menandatangani perjanjian damai yang mengembalikan Sinai, yang berbatasan dengan Jalur Gaza, ke kendali Mesir.