Mohon tunggu...
Juhairiyah
Juhairiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Karyaku akan aku tuangkan dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ending Story: Tanah Kelahiranku

21 Maret 2016   12:18 Diperbarui: 21 Maret 2016   12:48 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tanpa kusadari, mengingat kisah masa lalu Lai membuat air mataku mengalir. Ibuku menghampiriku ke kamar, wajahnya tegang sepertinya ia ingin menyampaikan sesuatu yang serius padaku. Ia mengelus-ngelus rambutku sambil memelukku. Hatiku dipenuhi tanya apa yang sebenarnya ingin disampaikannya.

Naira : wonten nopo bu’?
Ibu’ : Nduk... pirang-pirang ndino kae wonten tiyang jaler mriki badhe nglamar sampean...

~THE END~
Thank you so much for all parties which have helped me finishing the story. i do hope we can start to be more critical thinking in facing every phenomenon occuring around us. Moreover, for some clasical cases which have been happening sustainably in our society. Then, after trying to think deeply, we can decide which one is good or bad. So that we can take the good one and keeping it to be exist continuosly and discard the bad one.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun