Pertumbuhan anak pada usia 3 tahun pertamanya merupakan periode emas sehingga penting untuk dijaga, baik pertumbuhan intelektual, mental, fisik hingga pertumbuhan dan  perkembangan emosional anak. Selain itu ketika buah hati memasuki usia 3 tahun, banyak sekali resiko yang kerap mengancam kesehatannya salah satunya kekurangan gizi.
Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 mencatat, terdapat 24,4 % Balita di Indonesia mengalami kekurangan gizi (stunting). Yang berarti, satu dari empat balita mengalami permasalahan gizi kronis. Turut peduli dengan Sumber Daya Manusia (SDM) dimasa mendatang, tim pengabdi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin melakukan  pengabdian masyarakat dimana salah satu mitra dari kegiatan tersebut adalah Desa Tabukan Raya.Â
Salah satu program yang dilakukan dalam periode Pengabdian Masyarakat guna mencegah kekurangan gizi khususnya pada balita di Desa Tabukan Raya, yaitu membantu kader PKK (1) Ibu Maulidia, (2) Ibu Janatunaim, (3) Ibu Rosita, (4) Ibu Khadijah, (5) Ibu Ernawati, (6) Ibu Inur. Melakukan pemeriksaan kesehatan di Posyandu Balita seperti melakukan pendataan, administrasi, penimbangan balita, pengukuran tinggi badan, pengukuran lingkar kepala dan lingkar lengan.Â
Pos Pelayanan Keluarga Berencana Kesehatan Terpadu atau Posyandu adalah kegiatan dalam bidang kesehatan yang dilaksanakan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. Kegiatan yang dilakukan pada 4 Agustus 2022 di Posyandu Balita Garuda Desa Tabukan ini dsambut dengan antusias oleh warga desa tabukan, mereka juga diberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) yaitu agar-agar labu.
Adapun kegiatan lain seperti penimbangan balita dilakukan untuk mengetahui apakah berat badan sikecil sudah mencapai berat badan yang ideal, lalu hasil dari pengukuruan fisik bayi kemudian dicatat dibuku catatan kesehatan bayi. Selanjutnya  melakukan pengukuran tinggi badan menggunakan alat yang biasa disebut length board atau infantometer.
Selain dilakukan penimbangan dan pengukuran panjang atau tinggi badan, tim pengabdi juga melakukan pengukuraan lingkar kepala bayi. Hal ini dilakukan karena keadaan dimana kurangnya protein, konsumsi ASI (Air Susu Ibu) yang tidak tercukupi dan dari ukuran kepala bayi dapat terlihat malnutrisi yang kronis,tidak hanya itu ukuran lingkar kepala  kecil merupakan signal untuk memberitahu bahwa ada kemungkinan bayi menderita penyakit mikrosefalus atau kelainan pada otak dimana ukuran kepala bayi sangat kecil dibandingkan dengan kriteria umum untuk ukuran lingkar kepala bayi. Kemudian Kegiatan yang terkahir dilakukan adalah mengukur lingkar lengan atas pada bayi, kegiatan ini seringkali dilewatkan para orang tua padahal mengukur lingkar lengan pada bayi adalah kegiatan yang harus dilakukan.
Ibu Ernawati (kader PKK) mengungkapkan " mengukur lingkar lengan pada bayi merupakan hal yang begitu penting untuk dilakukan, cadangan lemak disimpan pada bagian lengan jadi kita dapat mengetahui kalau sikecil mempunyai lemak dan konsumsi gizi yang tercukupi dengan melihat ukuran lingkar lengannya".
Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita merupakan hal wajib untuk dilakukan. Orang tua harus memantau proses pertumbuhan dan perkembangan sang buah hati, rutin membawa anak ke posyandu juga dapat mengidentifikasi adanya gangguan pertumbuhan sejak dini yang dikhawatirkan. Maka dari itu dengan terealisasikannya Posyandu Balita Garuda Desa Tabukan kami sangat berharap program posyandu ini dapat meningkatkan kualitas kesehatan balita khususnya di Desa Tabukan Raya.
Referensi: