sunyi
lapang
kosong
obor-obor matiÂ
didekap toples souvenir di dadanya, erat sekali
samar-samar, entah ia menangis atau itu hanyalah hujan
sungguh, tak ada yang tahu
pujaannya berlari kecang ketika badai itu datangÂ
membuatnya kehilangan jejak
ia kesana kemari
memutari tanah lapang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!