Mohon tunggu...
Siti Humaeroh
Siti Humaeroh Mohon Tunggu... Jurnalis - Author

Jurnalis Berita

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Menuju Pilpres 2024: Popularity dan Dukungan Internal Partai, Mana yang Lebih Penting?

30 Mei 2021   20:22 Diperbarui: 30 Mei 2021   20:37 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski terpaut hampir tiga tahun lagi menjelang pemilihan Presiden Indonesia di tahun 2024. Akan tetapi, para politikus kian gencar membuat ancang-ancang untuk dapat mempersiapkan diri mereka dalam ajang konstestasi tersebut. Tidak heran jika pendekatan rakyat menjadi satu hal untuk dapat memperoleh suara terbanyak.

Namun, di antara kian gencarnya masing-masing politikus dari latar belakang partai yang berbeda mempersiapkan diri mereka. Justru terjadi ketegangan dalam internal partai kepala banteng. Ketegangan tersebut ramai menjadi sorotan publik, lantaran berawal dari tidak diundangnya Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam acara konsolidasi persiapan pilpres 2024 oleh PDI-P yang dilaksanakan di kantor DPD PDI-P Jawa Tengah.

Acara yang dihadiri oleh seluruh kader PDI-P, begitu pula Puan Maharani tersebut, menuai banyak pertanyaan mengenai sebab musabab tidak diundangnya Ganjar. Kemudian, dalam acara tersebut Bambang Wuryanto yang merupakan Ketua DPP PDI-P Bidang Pemenangan Pemilu sempat melontarkan ucapan ketidaksukaannya terhadap sikap Ganjar. Lantaran Ganjar dinilai sok pintar sehingga tidak ada dari kader yang didengarkannya, selain langsung dari bu Mega.

Dalam internalnya, Ganjar dinilai terlalu fokus mengambil ancang-ancang untuk dicalonkan di pilpres 2024. Padahal, belum ada keputusan dari ketua umum PDI-P, bu Megawati mengenai siapa yang akan dicalonkan dalam ajang konstestasi mendatang.

Namun, di satu sisi bahwa Ganjar menyatakan bahwa dirinya memang tidak diundang, dan kalaupun diundang dalam acara tersebut pasti ia akan datang. Karena baginya, setiap kader wajib datang.

Adapun dalam politik, untuk mendukung alur pemenangan diperlukan beberapa hal di antaranya yaitu popularity, acceptability dan electability.  Popularitas merupakan tingkat keternalan kandidat di khalayak luas. Sehingga, semakin kandidat dikenal publik, maka semakin mempermudah diri dan tim nantinya untuk bergerak dalam tindakah persuasif kepada komunikan. Sedangkan, akseptabilitas merupakan pandangan bagaimana kandidat bisa diterima dan dianggap menjadi bagian dari warga, terutama warga yang menjadi calon pemilih. Biasanya, dalam tingkat akesptabilitas ini, warga melihat bagaimana latar belakang kandidat tersebut, pengetahuan mengenai politik, dan lain sebagainya. Dan yang terakhir yaitu elektabilitas, atau kemungkinan tingkat perolehan suara kandidat dari para pemilih.

Mengingat hal tersebut, dalam beberapa survey yang dilakukan untuk memberikan pandangan calon kandidat pilpres 2024, di antara tiga nama teratas menurut survey SMRC, yang dilakukan dalam kurun waktu 28 Februari -- 8 Maret 2021 dengan melibatkan 1.064 responden dengan perolehan: Prabowo memperoleh sebanyak 13,4%, sedangkan Ganjar Pranowo 6,1%, dan Anies Baswedan 5,4%, adapun sisanya berada di bawah persentase dari ketiga nama tersebut.

Sedangkan, hasil survey dari Charta Politika Indonesia yang dilakukan 20-24 Maret 2021 dengan sebanyak 1.200 responden, dengan usia di atas 17 tahun. Maka perolehan yang dihasilkan yaitu Prabowo memperoleh 19,6%, Ganjar sebanyak 16,0% dan Anies Baswedan 12,6%. Adapun sisanya berada di bawah dari ketiga persentase tersebut.

Popularitas Ganjar Mengancam Elite PDI-P yang Lain?

Daripada survey yang tengah dilakukan, persentase Ganjar memperoleh angka yang cukup tinggi. Sejauh ini jika diruntut menurut lembaga survey tersebut berada dalam posisi kedua. Artinya bahwa popularitas Ganjar sudah tinggi di mata masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun