Persatuan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) La Tansa Mashiro mengadakan kegiatan penggalangan dana yang rencananya akan diberikan kepada korban bencana banjir yang terjadi pada hari minggu (6/12/20) dibeberapa daerah di kabupaten Lebak.
Najwa salah satu relawan yang ikut dalam kegiatan tersebut menjelaskan perihal pembagian tim, waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan penggalangan dana tersebut yang pelaksanaannya terbagi atas beberapa titik lokasi.
"Jadi kegiatan penggalangan dana dilakukan selama dua hari, yaitu pada hari selasa dan hari rabu, lebih tepatnya pada tanggal 8 sampai 9 desember 2020. Dan diselenggarakannya dibeberapa tempat, untuk hari selasa kita satu tim perjalanan dimulai dari titik kampus menuju malang nengah, bunderan garuda, salahaur. Untuk hari berikutnya, yaitu pada hari rabu. Kita dibagi menjadi tiga kelompok. Untuk kelompok 1, perjalanan dimulai dari titik kampus, sumur buang, dan mandala. Kelompok 2, dimulai dari titik mandala, kadu agung, dan aweh. Dan Kelompok , dimulai dari titik pasar, sampai bedeng," jelas Najwa.
Ketua Umum Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Dakwah Kampus  At-tauhid atau biasa lebih dikenal dengan sebutan UKM LDK At-tauhid Kholik mengatakan bahwa kegiatan penggalangan dana ini bukan hanya semata-mata untuk membantu para korban bencana banjir di kabupaten lebak, tetepi juga menjadi suatu wadah tersendiri bagi persatuan UKM La Tansa Mashiro.
" Point terpenting dari dilaksanankannya kegiatan penggalangan dana ini yaitu untuk mempererat silaturahmi dan kebersamaan antar UKM La Tansa Mashiro. Selain itu, penggalangan dana ini merupakan suatu tahap awal untuk memperkokoh dan menyatukan semua UKM La Tansa Mashiro agar menjadi satu barisan".ujar Kholik
"Saya berharap interkasi seperti ini harus selalu terjalin, tidak hanya ketika ada kegiatan saja melainkan ketika tidak ada kegiatan pun atau pada hari-hari biasa komunikasi antar UKM La tansa Mashiro harus selalu terjalin".Harap kholik
Lebih lanjut, Kholik menjelaskan hasil dana yang terkumpul dari kegiatan penggalangan dana ini akan diberikan kepada korban bencana banjir dalam bentuk barang, tidak dalam bentuk uang tunai.
"Pemberian bantuan untu korban banjir akan diberikan dalam bentuk barang, lebih tepatnya dalam bentuk sembako, dan alat-alat kebutuhan Rumah tangga". Ujar Kholik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H