Mohon tunggu...
sitihatmimumtahannahaat
sitihatmimumtahannahaat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya sangat suka menyanyi dimanapun dan kapan pun, untuk menulis hanya sekedar pengetahuan saja.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Azzamine

21 Desember 2024   19:10 Diperbarui: 21 Desember 2024   19:02 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

Analisis 

Novel “Azzamine” ini, menceritakan tentang rasa bingung yang di alami oleh seorang gadis yang tomboy bernama Jasmine. Kebingungan yang di alami tersebut akibat ayahnya sendiri, ayah Jasmine tidak menyetujui hubungan Jasmine dan kekasihnya Deka. Ia merupakan lelaki yang baik, namun ia dianggap kurang cocok dengan Jasmine karena latar pergaulan yang dimiliki Deka. Jasmine sangat menyayangi Deka.  Namun, ketika sang ayah memberitahu bahwa Jasmine akan di jodohkan dengan pria yang sholeh, lemah lembut, dan baik hati, Jasmine pun merasa sangat bingung. Lantaran, satu sisi ia tidak mau durhaka karena tidak menuruti kemauan ayahnya, di sisi lain Jasmine sangat sayang kepada Deka. Akhirnya Deka menyerah, dan menyuruh Jasmine menerima perjodohan tersebut. Azzam adalah nama pria yang akan menjadi pasangan Jasmine. Azzam sering sekali datang menemui Jasmine ke rumahnya.  Ketika Azzam & Jasmine merasa labil, Azzam menyuruh Jasmine untuk melakukan sholat di sepertiga malam, Jasmine pun mengikuti apa yang Azzam sarankan kepadanya. Setelah mereka melewati masa pendekatan itu, akhirnya Azzam dan Jasmine pun menikah, mereka hidup bahagia bersama anaknya juga.

Cerita pada novel “Azzamine” ini memiliki tema romansa. Seorang gadis yang bernama Jasmine merupakan anak kuliahan yang sudah memiliki seorang kekasih, yaitu Deka. Jasmine merupakan seorang gadis yang patuh kepada orang tuanya, sayang keluarga, tomboy dan memiliki sikap kurang sopan faktor pergaulannya. Dan Deka sendiri mempunyai sifat yang baik dan selalu menjaga Jasmine sehingga hubungan mereka terbilang sehat. Akan tetapi, karena ayah Jasmine yang akan menjodohkan putrinya dengan seorang lelaki yang bernama Azzam dan tentunya memiliki sifat baik, lemah lembut, sopan, penyayang, dewasa, serta sholeh, sehingga membuat ayah Jasmine semakin yakin untuk menjodohkan putrinya dengan lelaki tersebut. Ayah Jasmine adalah seorang ayah yang baik. Ia selalu memberikan yang terbaik putri kesayanganya. Alur dalam cerita ini maju karena menceritakan tentang masa sekarang. Dengan adanya alur maju ini membuat saya merasa mengerti apa yang sedang di alami oleh Jasmine, Deka Dan Azzam. Penokohan dalam cerita ini juga di gambarkan dalam bentuk dialog dan pendeskripsian.

Gaya Bahasa yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan Bahasa baku dan non baku, sehingga mudah di pahami. Penataan kalimat sudah sesuai dan membuat pembaca bisa merasakan apa yang dialami oleh tiga karakter tokoh utama tersebut. Namun ada beberapa yang perlu di jelaskan secara detail sehingga membuat para pembaca merasa bingung.

Buku ini di rekomendasikan untuk para remaja yang menyukai cerita romansa. Novel ini bisa di baca untuk kalangan semua usia, namun lebih cenderung untuk remaja hingga dewasa.

Evaluasi

Terdapat beberapa kelemahan yang bis akita lihat dari novel ini. Pertama, terlalu banyak tokoh sampingan. Keberadaan mereka, membuat para pembaca merasa bingung dan mengganggu kelancaran cerita. Kedua, kisah dalam novel ini cenderung monoton. Walaupun di dalamnya terdapat perkembangan karakter, plot cerita tidak menawarkan sebuah kejutan yang signifikan. Sehingga pembaca bisa merasa bosan dn kehilangan minat untuk membac lebih lanjut. Selain itu, pengembangan karakter pada novel ini juga terkadang kurang kuat, sehingga para pembaca sulit terhubung dengan mereka secara emosional.

Kemudian novel “Azzamine” ini juga memiliki beberapa kelebihan. Yaitu, pertama alur cerita yang tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat, sehingga membuat para pembaca bisa menikmati alur cerita dengan nyaman dan tidak ada rasa bosan dalam cerita ini. Kedua, gaya Bahasa yang digunakan bisa dibilang indah dan mudah dipahami. Penulis mampu merangkai cerita yang memikat, sehingga menjadikan pengalaman membaca itu menyenangkan. Deskripsi yang detail serta pemaparan yang jelas, membuat pembaca terhubung dengan dunia dalam cerita. Ketiga, karakter karakter tokoh dalam novel ini juga menarik. Raden Azzam Al Baihaqi dan haura Jasmine sebagai tokoh utama, memiliki perjalanan karakter yang menarik. Pembaca dapat melihat perkembangan dan pertumbuhan karakter mereka seiring berjalannya cerita.

Kesimpulan

Pesan moral yang dapat kita ambil dari cerita novel “Azzamine” ini adalah pentingnya bagi kita memegang kepercayaan diri yang kita miliki. Novel ini juga mengajarkan kepada para pembaca untuk tidak mudah tergoyahkan oleh tekanan dan mempertahankan integritas diri kita. Kemudian novel ini juga mengajarkan kepada kita untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik dan percaya akan hati Nurani kita, percaya naluri kita dengan pilihan kebijaksanaan hati kita sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun