NAMA : SITI HARDIYANTI
NIM : 1815151174
JURUSAN : PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
FAKULTAS : ILMU PENDIDIKAN 2015
1. Identitas buku
Judul          : Negeri 5 Menara
Penulis       : Ahmad Fuadi
Penerbit     : PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan     : Cetakan pertama, Juli 2009
Cetakan keduapuluh, 3 September 2013
Tebal         : XII + 425 halaman
2. Tujuan pengarang buku : Pengarang buku meniatkan untuk jadi ibadah sosial untuk banyak orang yang membaca bukunya.
3. Pokok – pokok /rangkuman isi buku : Alif lahir di pinggir Danau Maninjau dan tidak pernah menginjak tanah di luar ranah Minangkabau. Alif dari kecil sudah bercita-cita ingin menjadi B.J Habibie, maka dari itu selepas tamat SMP Alif sudah berencana melanjutkan sekolah Ke SMU negeri di Padang yang akan memuluskan langkahnya untuk kuliah dijurusan yang sesuai. Namun, Amak menginginkan Alif jadi penerus Buya Hamka, membuat mimpi Alif kandas.
Alif diberi pilihan sekolah di sekolah agama atau mondok di pesantren. Sempat marah tapi akhirnya Alif ikhlas karena alif tidak ingin mengecewakan harapan orang tua khususnya ibu, alif pun menjalankan keinginan ibunya dan masuk pondok. Atas saran dari pamannya dikairo alif kecil pun memutuskan untuk melanjutkan sekolah di pondok yang ada di Jawa Timur : PONDOK MADANI.
Dihari pertama di PM (Pondok Madani ) mengubah pandangan alif tentang melanjutkan pendidikan di Pesantren sama baiknya dengan sekolah umum. " mantera" sakti yang diberikan kiai Rais (pimpinan pondok ) man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil. Dan Alif pun mulai menjalani hari-hari dipondok dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh.
Di PM Alif berteman dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan si jenius Baso dari Gowa, Sulawesi. Hari-hari Alif dipenuhi kegiatan hapalan Al-Qur'an, belajar siang-malam, harus belajar berbicara bahasa Arab dan Inggris di 6 Bulan pertama. Karena PM melarang keras murid-muridnya berbahasa Indonesia, PM mewajibkan semua murid berbahasa Arab dan Inggris.
Kepergian Baso, membangkitkan semangat Alif, Atang, Dulmajid, Raja dan Said untuk menamatkan PM dan menjadi orang sukses yang mampu mewujudkan cita-cita mereka menginjakkan kaki di benua Eropa dan Amerika. Kini semua mimpi kami berenamtelah menjadi nyata. Kami berenam telah berada lima Negara yang berbeda, sesuai dengan lukisan dan imajinasi kita di awan. Aku (Alif) berada di Amerika, Raja di Eropa, sementara Atang di Afrika, Baso berada di Asia, sedangkan Said dan Dulmajid sangat nasionalis mereka di Negara kesatuan Indonesia tercinta. Di lima menara impian kami. Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apa pun. Tuhan sungguh Maha Pendengar. Man jadda wajadda, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil
4. Keunggulan buku : Secara umum, novel itu sangat bermanfaat untuk semua kalangan. Baik untuk remaja maupun orang dewasa, baik untuk pekerja maupun ibu rumah tangga, baik untuk pendidik dan yang pasti novel itu sangat bermanfaat untuk pelajar. Pengarang bisa menyampaikan amanatnya dengan jelas kepada sipembaca. Pembaca terinspirasi dari sini dan bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
5. Saran pada pengkajian buku : Sebaiknya alur yang digunakan jangan campuran, karena ceritanya menjadi sedikit rumit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H