Mohon tunggu...
Siti Hanum Kinanti
Siti Hanum Kinanti Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Bermain gitar

Selanjutnya

Tutup

Diary

Exploring the Beauty of Lake Maninjau

22 Januari 2025   18:00 Diperbarui: 22 Januari 2025   18:00 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lake Maninjau, West Sumatra, Indonesia (Pinterest : Merak Kayangan )

Tidak jauh dari tepi danau, kami mengunjungi Ngarai Sianok, sebuah lembah dengan tebing-tebing yang menjulang tinggi. Ngarai Sianok terkenal akan pemandangannya yang menakjubkan, dan tak jarang menjadi spot favorit para fotografer. Meskipun tempat ini sedikit lebih jauh dari pusat kota, perjalanan menuju sana sangat layak untuk dijalani.

Kuliner Khas Maninjau

Tak lengkap rasanya jika berkunjung ke Maninjau tanpa mencicipi kuliner khas daerah ini. Di salah satu warung tepi jalan, kami mencicipi ikan bilih yang merupakan ikan kecil yang hanya ditemukan di Danau Maninjau. Ikan bilih yang digoreng crispy ini terasa begitu gurih dan nikmat, sempurna untuk disantap bersama nasi panas.

Kami juga mencoba soto Maninjau, yang memiliki kuah kaya rempah dengan rasa yang khas. Soto ini biasanya berisi potongan daging sapi, kentang, dan telur rebus, serta taburan bawang goreng yang menambah kenikmatannya.

Tak lupa, kami memesan keripik sanjai, camilan khas Minangkabau yang terbuat dari singkong yang digoreng renyah dan disajikan dengan sambal lado.

Suasana Penduduk dan Kehidupan Sehari-hari

Di Maninjau, suasana kehidupan sehari-hari penduduknya terasa tenang dan penuh kedamaian. Sebagian besar penduduk di sini mengandalkan pertanian dan perikanan sebagai mata pencaharian utama.

Banyak petani yang menanam padi di sawah-sawah terasering yang indah, sementara di sekitar danau, banyak yang menggantungkan hidup dari hasil tangkapan ikan bilih.

Penduduknya juga sangat ramah dan hangat, seringkali kami disapa dengan senyum dan ajakan berbicara. Kami sempat berbincang dengan seorang ibu yang menjual hasil kerajinan tangan berupa anyaman dari daun pandan.

Ia bercerita tentang kehidupannya yang sederhana namun penuh kebahagiaan. Kehidupan di sini memang jauh dari hiruk-pikuk kota besar, memberikan rasa tenang dan damai.

Hari Terakhir: Menyusuri Kampung dan Pulang

Pada hari terakhir liburan, kami memutuskan untuk menyusuri kampung-kampung di sekitar Danau Maninjau. Kami mengunjungi Kampung Tigo, sebuah desa tradisional Minangkabau yang terkenal dengan arsitektur rumah gadangnya yang masih terjaga keasliannya.

Rumah gadang dengan atap melengkungnya yang khas memberikan kesan megah, namun tetap terasa hangat dan akrab. Tak terasa waktu cepat berlalu, kami memutuskan untuk mengakhiri liburan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun