Mohon tunggu...
Siti Haifa
Siti Haifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sunan Gunung Djati Bandung

Hobi Nonton Film

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film "Satu Hari Dengan Ibu"

28 November 2023   13:48 Diperbarui: 28 November 2023   14:05 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film Satu Hari dengan Ibu salah satu film yang bernuasa islam, yang digarap oleh Rumah Produksi Ruang 29 Pictures, banyak sekali pemain baru disini seperti Chand Kelvin dan Vebby Palwinta yang biasanya mereka bermain di sinetron atau Ftv tetapi kali ini mereka bermain film dan film ini berbeda dengan konsep jalan cerita time loop yang memang jarang di Indonesia.

Cerita berawal dari Dewa (Chand Kelvin) dengan sang ibu (Vonny) sikap Dewa sangatlah tidak terpuji dan membangkang terhadap orang tua satu satunya yaitu ibunya. Setelah sepeninggal ayahnya Dewa meninggalkan kegiatan yang mendorong ia menjadi baik. Salah satu nya amalan yang baik  yang ia lalaikan yaitu solat subuh. Ia solat shubuh tidak tepat waktu bahkan hampir mendekati waktu dhuha.

Ibunya selalu sayang kepada Dewa ia selalu memberikan afirmasi yang baik kepada anaknya sedangkan Dewa ia membiarkan ibunya, jutek dan acuh tak acuh terhadap hidupnya. Alhasil adegan hidup dewa terus berulang ulang atau time loop dari satu hari ke hari selanjutnya kegiatan yang ia lakukan selalu sama, dimana ada adegan dikehidupannya ia harus melihat ibunya wafat dan belum sempat untuk meminta maaf kepada sang ibu.

Dewa bertanya bertanya kenapa hidupnya ada ujian seperti ini, hingga akhirnya ia menemui ustadz, ustadz tersebut memberikan motivasi bahwa ujian yang diberikan itu bisa menjadi wasilah untuk melakukan amal yang lebih baik kedepannya. Ada beberapa amalan-amalan yang Dewa lakukan seperti :

  • Memberi salam kepada orang lain
  • Menghentikan orang yang ghibah di depan rumahnya

Ada beberapa amalan yang ia perbaiki seperti hubungannya dengan Allah yaitu Sholat Shubuh, lalu ia memperbaiki hubungan dengan ibunya.

Pesan moral yang disampaikan di film ini yaitu selalu hargai apa yang kita punya terutama orang tua kita, akan terasa berbeda  apabila orang tua kita telah meninggalkan kita dan akan terasa hampa bila tidak ada mereka di dunia ini. Juga jangan lupakan untuk solat tepat waktu terutama, solatlah meski kau harus tertatih tatih.

Quotes : Hijrah Itu Butuh Proses dan Mati Tanpa Ada Proses.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun