Mohon tunggu...
Siti Hafsoh
Siti Hafsoh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Lambung Mangkurat

Memiliki hobi olahraga dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Bencana Alam dan Kerusakan Lingkungan di Kabupaten Lampung Selatan

3 September 2024   23:12 Diperbarui: 3 September 2024   23:16 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kabupaten Lampung Selatan adalah kabupaten di provinsi Lampung, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di kecamatan Kalianda. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 2.109,74 km² dan penduduk sebanyak 1.109.649 jiwa (2024), dengan kepadatan 530 jiwa/km². Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105° - 105°45' Bujur Timur dan 5°15' - 6° Lintang Selatan. Mengingat letak yang demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah lain di Indonesia merupakan daerah tropis.

Kabupaten Lampung Selatan merupakan daerah yang rawan bencana alam, seperti banjir, longsor, dan angin puting beliung. Fenomena ini tidak hanya mengakibatkan kerugian material tetapi juga memperparah kerusakan lingkungan yang telah terjadi akibat aktivitas manusia. Adapun faktor penyebabnya adalah sebagai berikut :

1). Deforestasi: Penebangan hutan yang tidak terkendali menyebabkan berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap air, sehingga meningkatkan risiko banjir dan longsor.

2). Alih Fungsi Lahan: Perubahan lahan hutan menjadi area perkebunan atau perumahan mengurangi kawasan resapan air, memicu erosi dan sedimentasi.

3). Aktivitas Pertambangan: Eksploitasi sumber daya alam tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan menyebabkan degradasi lahan dan pencemaran air.

4). Dampak Bencana: Bencana alam di Lampung Selatan sering kali menimbulkan kerusakan besar. Sepanjang tahun 2023, terjadi 48 kejadian bencana, termasuk banjir yang merendam ratusan rumah, longsor yang menewaskan warga, dan angin puting beliung yang merusak infrastruktur. Dampak-dampak ini tidak hanya merugikan ekonomi, tetapi juga memperburuk kualitas lingkungan.

Dari faktor-faktor tersebut pasti ada upaya mitigasi yang harus dilakukan, :

1). Rehabilitasi Hutan: Penghijauan kembali area yang telah mengalami deforestasi untuk meningkatkan daya serap air dan mengurangi risiko banjir.

2). Pengelolaan Lahan yang Berkelanjutan: Mendorong praktik pertanian dan pemanfaatan lahan yang memperhatikan kelestarian lingkungan.

3). Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi aktivitas yang merusak alam.

Kerusakan lingkungan di Lampung Selatan memainkan peran penting dalam memperburuk dampak bencana alam. Diperlukan upaya terpadu dari pemerintah dan masyarakat untuk mengurangi risiko bencana melalui pelestarian lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Dibawah ini merupakan tabel framing teks yang berisikan mengenai berita-berita bencana alam yang terjadi Kabupaten Lampung Selatan.

Tabel 1. Framing Teks

NO

JUDUL BERITA

TANGGAL

JAM

MEDIA

PENJELASAN

1

Banjir di Kabupaten Lampung Selatan Belum Surut, BPBD Bersiaga di Lokasi

26 Feb 2024

21:47 WIB

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBD)

Banjir melanda Kabupaten Lampung Selatan, Lampung pada Sabtu (24/2/2024). Banjir dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi Pukul 19.00 WIB.

Berdasarkan laporan dari Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) wilayah terdampak di desa Hajimena kecamatan Natar. Bencana banjir menyebabkan 19 Kepala Keluarga terdampak. Selain itu banjir setinggi 50 hingga 100 cm merendam 19 unit rumah.

2

Hujan deras sejak dini hari, tiga kecamatan di Lampung Selatan banjir

Rabu, 28 Februari 2024

15:53 WIB

ANTARA

Kantor Berita Indonesia

"Hujan mengguyur Lampung Selatan sejak pukul 02.00 WIB dini hari, kemudian sekitar pukul 07.00 WIB air mulai naik dan merendam pemukiman warga," kata Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan, Ariswandi, di Kalianda, Rabu.

Akibatnya 177 rumah warga di Kecamatan Sragi, Ketapang, dan Penengahan, terdampak banjir dengan ketinggian mencapai satu meter. Akses jalan pun terputus.

3

Tanggap Bencana, Bupati Nanang Beserta Forkopimda Lampung Selatan Tinjau Banjir Di Kecamatan Ketapang

28 Februari 2024

-

Pemkab Lampung Selatan

KBRN, Bandarlampung: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan, mencatat sepanjang 2023, sebanyak 48 bencana alam terjadi di daerah itu.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lampung Selatan, Aris Wandi mengatakan bencana alam terbanyak, yakni angin putting beliung sebanyak 32 kali dalam satu tahun.

4

Hujan Deras Disertai Petir, Lampung Dilanda Banjir

24 Februari 2024

22:34 WIB

Kompas.id

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Hujan deras yang mengguyur sejak Sabtu (24/2/2024) sore membuat sejumlah daerah di Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Lampung Selatan terendam banjir. Banjir yang menggenangi sejumlah ruas jalan lintas Sumatera di Kecamatan Natar juga membuat sejumlah kendaraan tidak dapat melintas.

5

Sejumlah rumah warga di Lampung Selatan terendam banjir

24 Februari 2024

23:40 WIB

ANTARA

Kantor Berita Indonesia

Lampung Selatan (ANTARA) - Sejumlah rumah warga di Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, terendam banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah tersebut, Sabtu.

Berdasarkan liputan di lokasi banjir ratusan rumah terendam sehingga membuat para warga harus dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi.

6

Nanang Ermanto Serahkan Bantuan Untuk 121 Rumah Terdampak Putting Beliung

20 Juni 2024

-

Pemkab Lampung Selatan

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan, Ariswandi menjelaskan, pada 11 Maret 2024 lalu, telah terjadi bencana puting beliung di Kecamatan Merbau Mataram.

Dampaknya, terdapat 108 rumah warga dan 3 sekolah yang mengalami kerusakan akibat bencana puting beliung.

7

10 rumah rusak diterjang angin puting beliung di Kalianda Lampung

5 Januari 2024

19:32 WIB

ANTARA

Kantor Berita Indonesia

Lampung Selatan (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan menerjunkan tim untuk menangani bencana alam angin puting beliung yang terjadi di Desa Sukatani, Kecamatan Kalianda.

Kepala Pelaksana BPBD Lampung Selatan Aris Wandi, di Kalianda, Jumat, mengatakan pihaknya menerjunkan tim untuk mendata dan membantu para korban yang terdampak angin puting beliung.

8

Angin Puting Beliung Terjang Lampung Selatan, 102 Rumah Rusak

13 Mar 2024

04:00 WIB

detiksumut

Angin puting beliung menerjang Kecamatan Merbau Mataram, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung. Akibatnya, 102 rumah warga di daerah tersebut rusak.

Kabid Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Lampung Selatan, Ruly Fikriyansyah mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Senin (11/3/2024) malam. Ada sebanyak 102 rumah warga yang mengalami kerusakan ringan hingga berat.

9

Kondisi korban angin puting beliung Lampung Selatan dilaporkan membaik

13 Maret 2024

18:50 WIB

ANTARA

Kantor Berita Indonesia

Jakarta (ANTARA) - Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan, Lampung, memastikan kondisi delapan warga yang menjadi korban angin puting beliung semakin membaik.

Kedelapan orang itu sebelumnya dilaporkan mengalami luka yang cukup berat akibat terkena serpihan material yang digulung angin puting beliung, Senin (11/3).

10

Sepanjang 2023, Puluhan Bencana Terjadi di Lampung Selatan

23 Jan 2024

19:30

RRI

Radio Republik Indonesia

KBRN, Bandarlampung: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan, mencatat sepanjang 2023, sebanyak 48 bencana alam terjadi di daerah itu.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lampung Selatan, Aris Wandi mengatakan bencana alam terbanyak, yakni angin putting beliung sebanyak 32 kali dalam satu tahun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun