Mohon tunggu...
Siti Hafsoh
Siti Hafsoh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Lambung Mangkurat

Memiliki hobi olahraga dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Resuman Buku Pengantar Penginderaan Jauh

17 April 2024   19:30 Diperbarui: 17 April 2024   19:37 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

                                                                                                        PENGANTAR PENGINDERAAN JAUH

A. PENDAHULUAN

1. Pengertian

Penginderaan jauh berasal dari kata Remote sensing memiliki pengertian bahwa penginderaan jauh merupakan suatu ilmu dan seni untuk memperoleh data dan informasi dari suatu objek di permukaan bumi dengan menggunakan alat yang tidak berhubungan langsung dengan objek yang dikajinya (Lillesand dan Kiefer, 1979). Jadi penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni untuk mengindera/menganalisis permukaan bumi dari jarak yang jauh, dimana perekaman dilakukan di udara atau di angkasa dengan menggunakan alat (sensor) dan wahana. 

Alat yang dimaksud adalah alat perekam yang tidak berhubungan langsung dengan objek yang dikajinya yaitu alat tersebut pada waktu perekaman tidak ada di permukaan bumi, tetapi di udara atau di angkasa. Karena itu dalam perekaman tersebut menggunakan wahana (platform) seperti satelit, pesawat udara, balon udara dan sebagainya. 

Negara-negara maju menggunakan penginderaan jauh karena kebutuhan data dan informasi sangat mendesak, karena data dan informasi tersebut banyak digunakan untuk perencanaan pengembangan fisik, sosial maupun militer. Pengembangan itu sendiri memerlukan data dan informasi yang akurat, cepat dan mudah, dengan keakuratan data dan informasi, maka perencanaan dapat dilakukan sebaik-baiknya.

2. Komponen Dasar Penginderaan Jauh 

Empat komponen dasar dari sistem penginderaan jauh adalah target, sumber energi, alur transmisi, dan sensor. Komponen dalam sistem ini berkerja bersama untuk mengukur dan mencatat informasi mengenai target tanpa menyentuh obyek tersebut. Sumber energi yang menyinari atau memancarkan energi elektromagnetik pada target mutlak diperlukan. Energi berinteraksi dengan target dan sekaligus berfungsi sebagai media untuk meneruskan informasi dari target kepada sensor. Sensor adalah sebuah alat yang mengumpulkan dan mencatat radiasi elektromagnetik. Setelah dicatat, data akan dikirimkan ke stasiun penerima dan diproses menjadi format yang siap pakai, diantaranya berupa citra. Citra ini kemudian diinterpretasi untuk mencari informasi mengenai target. Proses interpretasi biasanya berupa gabungan antara visual dan automatic dengan bantuan komputer dan perangkat lunak pengolah citra.

3.  Data Penginderaan Jauh 

Data visual merupakan gambar dari objek yang direkam yang disebut dengan "citra". Menurut Hornby (1974) bahwa citra adalah gambaran yang tampak pada cermin atau melalui lensa kamera. Sedangkan Simonett dkk (1983) mengemukakan bahwa citra adalah gambaran suatu objek biasanya berupa gambaran objek pada foto yang dihasilkan dengan cara optik, elektro)optik, optik mekanik atau elektronik. Pada umumnya ia digunakan bila radiasi elektromagnetik yang dipancarkan atau dipantulkan oleh suatu objek tidak langsung direkam pada film. Jadi atas dasar uraian tersebut penulis berpendapat bahwa citra adalah gambaran objek yang direkam akibat adanya interaksi tenaga elektromagnetik yang dipantulkan dan dipancarkan objek yang direkam detektor pada alat (sensor). Selain data visual (citra) juga diperoleh data citra (numerik), karena tiap objek mempunyai kepekaan dan karakteristik yang berbeda, maka tiap objek akan memantulkan atau memancarkan tenaga elektromagnetik membentuk karakteristik yang berbeda, juga dalam interaksinya antara tenaga dan objek dipengaruhi oleh kondisi atmosferik.

B. INTERPRETASI CITRA

Dalam interpretasi, maka interpreter atau penafsir citra melakukan beberapa penalaran dengan tahapan (1) deteksi, (2) identifikasi, (3) klasifikasi dan (4) menilai arti pentingnya suatu objek yang tergambar pada citra. Proses penalaran ini harus bersifat objektif, kewajaran, rasionalisasi, karena objek yang ada di permukaan bumi mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda. Sifat dan karakteristik objek yang ada di permukaan bumi yang tergambar pada citra memiliki bentukan yang sama, sedangkan ukuran objek yang tergambar berbeda.

C. PENGINDERAAN JAUH DAN GEOGRAFI

Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan gejala atau fenomena geosfer (Atmosfer, Litosfer, Hidrosfer, Biosfer dan Antroposfer) dengan pendekatan kewilayahan dan lingkungan dalam kontek keruangan. Dari pengertian penginderaan jauh tersebut menunjukkan bahwa data dan informasi mengenai objek atau fenomena objek di permukaan bumi, sedangkan dari pengertian geografi adalah geosfer yang sebagian besar mengkaji permukaan bumi dan faktor)faktor yang mempengaruhinya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun