Mohon tunggu...
Siti Hafsoh
Siti Hafsoh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Lambung Mangkurat

Memiliki hobi olahraga dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menganalisis Siklus Hidrologi di Kabupaten Murung Raya Kalteng

5 April 2023   09:41 Diperbarui: 5 April 2023   09:47 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potensi hidrologi Kabupaten Murung Raya cukup besar, terutama adanya aliran beberapa sungai antara lain Sungai Barito, Sungai Murung, Sungai Busang, Sungai Laung, Sungai Tuhup, dan beberapa sungai kecil lainnya. Sungai terbesar yang berada di Kabupaten Murung Raya adalah Sungai Barito yang sejalur dengan Kabupaten Barito Utara dan Kabupaten Barito Selatan dengan panjang sungai lebih kurang 900 km dan lebar rata-rata 650 m dengan kedalaman rata-rata 8 m yang bermuara di Laut Jawa.

Kabupaten ini juga merupakan wilayah hulu daerah aliran sungai (DAS) Barito yaitu Sungai Julai dan Sungai Murung. Sebagai tempat terdapatnya sumber air hulu sungai Barito, kabupaten ini terletak di dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito. Air dari Sungai Barito sebagai sungai utama maupun anak-anak sungainya dimanfaatkan penduduk untuk MCK (mandi, cuci, kakus, sumber air minum dan prasarana perangkutan air serta sumber pengairan untuk persawahan yang memiliki luas 2,1 % dari keseluruhan wilayah. Kedalaman air tanah di wilayah ini mencapai sekitar satu meter sampai tujuh meter yang terdapat di sistem lahan dataran. Air tanah digunakan di semua wilayah berbukit di Kabupaten Murung raya. Kedalaman air tanah yang relatif cukup dangkal ini dipengaruhi pula dengan besarnya curah hujan, faktor geologi, serta sistem lahan yang ada.

Berikut adalah framing teks yang berisikan berita-berita mengenai sungai-sungai yang mengaliri di Kabupaten Murung Raya Kalimantan Tengah.

screenshot-20230405-102803-642cdcc4d500f6258f34d797.png
screenshot-20230405-102803-642cdcc4d500f6258f34d797.png
screenshot-20230405-102901-642cdd6b08a8b51e3c6af062.png
screenshot-20230405-102901-642cdd6b08a8b51e3c6af062.png
screenshot-20230405-102922-642cdd7b4addee328d1ffd32.png
screenshot-20230405-102922-642cdd7b4addee328d1ffd32.png
screenshot-20230405-102937-642cdd9608a8b572f75dde85.png
screenshot-20230405-102937-642cdd9608a8b572f75dde85.png
screenshot-20230405-103019-642cdda3d500f65a4a0e6032.png
screenshot-20230405-103019-642cdda3d500f65a4a0e6032.png
Dari isi framing teks diatas, dapat dipahami terjadinya banjir dan peluapan sungai di Murung Raya dikarenakan terganggunya siklus hidrologi/ siklus air serta vegetasi pada Kawasan tersebut. Siklus hidrologi memerlukan vegetasi sebagai agen penahan aliran air. Terjadinya banjir di Kabupaten Murung Raya karena tingginya curah hujan, sehingga presipitasi air terjadi dengan intensitas yang tinggi. Air yang turun melalui proses presipitasi akan mengalami infiltrasi atau perkolasi dan sebagiannya lagi akan mengalir di permukaan (run off). Vegetasi memiliki kemampuan menyerap air melalui perbedaan tekanan osmotik akar dengan tanah, sehingga air yang terdapat dalam pori-pori tanah sebagian masuk ke dalam perakaran vegetasi. Ketiadaan vegetasi dalam siklus air dapat menyebabkan genangan permukaan (banjir). Genangan permukaan terjadi karena pori-pori tanah telah mencapai titik jenuh untuk menampung air akibat infiltrasi air dalam jumlah besar saat musim penghujan. Alih fungsi lahan hutan serta penggundulan hutan menjadi salah satu factor penyebab terjadinya banjir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun