Banyak peserta didik yang memilih untuk putus sekolah. Alasan utamanya adalah perekonomian yang sulit sehingga mereka lebih memilih membantu orang tuanya bekerja,ada juga yang putus sekolah kemudian menikah.
- Anak kurang bersosialisasi
      Selama pandemi,semua aktivitas dilakukan di rumah seperti halnya sekolah.hal itu menyebabkan  pelajar kurang sosialisasi secara langsung dengan teman-temannya dan lebih sulit beradabtasi.
- Tugas yang menumpuk
Guru atau dosen cenderung lebih banyak memberikan tugas saat pembelajaran secara daring karena mereka berpikir peserta didik memiliki banyak waktu luang sehingga lebih baik dimanfaatkan untuk mengerjakan tugas. Terkadang ada juga guru atau dosen yang memberikan tugas tanpa menjelaskan materi.
- Akses internet
      Pembelajaran jarak jauh ini pastinya membutuhkan banyak koneksi internet. Hal yang sering terjadi karena kendala jaringan saat melaksanakan tatap muka virtual seperti zoom, meeting, atau google meeting.
Dampak negatif lainnya yang timbul dari dampak pembelajaran jarak jauh adalah kurangnya kegiatan fisik dan social learning. Karena jarak jauh, siswa tidak dapat melaksanakan aktivitas fisik yang berkaitan dengan materi yang di pelajari sehingga mereka tidak dapat mengenali kendala dalam pembelajaran fisik. Selain itu, jarak jauh juga menyebabkan kurangnya interaksi social learning antara siswa, sehingga mereka tidak dapat belajar secara social yang berkaitan dengan materi yang di pelajari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H