Mohon tunggu...
Siti Fatimah Hestiyanti
Siti Fatimah Hestiyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Banyaknya Hikmah yang Didapat pada Mata Kuliah Kewarganegaraan Selama Satu Semester

3 Juni 2022   07:32 Diperbarui: 3 Juni 2022   07:50 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Disini penulis merasa bahwa tradisi yang ada di lingkungan sekitar penulis sungguh membuat semangat dalam menjalankan puasa. Meskipun tradisi tersebut tidak terlalu tradisional, tetapi tetap seru untuk dijalankan.

Setelah itu penugasan selanjutnya mewawancarai petugas yang ada di KPU, atau panitia yang ikut menjalankan pemilu. Karena pemilu selalu dilaksanakan 5 tahun sekali. Maka pemilu di Indonesia merupakan hal yang tabu, dikarenakan Indonesia ini juga dikenal sebagai negara demokrasi. Memanglah lelah saat menjadi tugas pemilu apalagi jika diadakan pemilu serentak, jadi panitia ataupun posisi apapun disaat dilaksanakan pemilu tidak bisa dianggap remeh. 

Karena mereka bisa menghabiskan beberapa jam bahkan bisa seharian penuh. Meskipun penulis belum pernah merasakan langsung menjadi panitia pemilu, jika suatu saat diberi kesempatan menjadi panitia, penulis akan menerimanya dengan senang hati dan semangat menjalankan tugasnya.

Selanjutnya adalah mewawancarai orang minoritas. Orang minoritas disini dimaksudkan kepada orang-orang yang memiliki kehidupan yang bisa dibilang kurang dalam menghidupi kebutuhan hidupnya. Di penugasan yang ini sungguh membuat penulis bersyukur akan hidup yang dimiliki oleh penulis. Narasumber yang diwawancarai oleh penulis ini sungguh menyayat hati. 

Meskipun bapak ini sudah berada di usia yang bisa dibilang lansia bapak ini tidak patah semangat untuk berjualan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Beliau tidak langsung patah semangat untuk menjadi peminta-minta, tetapi beliau masih memiliki usaha dan tidak hanya menjadi peminta-minta. Kisah beliau ini membuat penulis harus terus bersyukur akan kehidupan yang dimiliki saat ini dan juga menghormati dan tidak durhaka orang tua yang masih ada di dunia ini bersama dengan kita.

Yang terakhir yaitu mewawancarai guru ngaji saat masa kecil. Disini mengingatkan kembali pada masa-masa kecil penulis saat berangkat mengaji, ajaran-ajaran yang beliau ajarkan kepada penulis, banyak sekali ajaran yang beliau ajarkan agar hidup menjadi bermanfaat baik di dunia maupun di akhirat. Nasehat dari beliau sungguh bermanfaat bagi penulis dan juga sungguh bermanfaat saat dilaksanakan.

Setelah menceritakan beberapa pengalaman yang telah didapatkan oleh penulis. Penulis juga pernah merasakan patah semangat, mengeluh saat mengerjakan tugas-tugasnya tersebut. Dilain sisi, penulis agak pemalu saat mewawancarai para narasumber dan merasa lelah dengan tugas-tugas yang diberikan, disatu sisi penulis sedih karena penulis juga harus mendengar beberapa cerita yang mengharukan serta membuat sedih saat membuat artikel. 

Meskipun begitu dari beberapa penugasan yang diberikan di mata kuliah "Kewarganegaraan" ini, membuat penulis banyak sekali pengalaman yang sebelumnya belum pernah didapatkan. Maka dari itu, penulis mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah "Kewarganegaraan" ini yaitu bapak Edi Purwanto serta para narasumber-narasumber yang telah memberikan kisah yang sangat luar biasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun