Mohon tunggu...
Siti Fatimah
Siti Fatimah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menulis membaca dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ruang tamu yang ku rindukan

3 Februari 2025   02:06 Diperbarui: 3 Februari 2025   02:06 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di ruang tamu sunyi senyap,  

Hanya terdengar detak yang tetap,  

Bayang lampu redup mengendap,  

Kenangan lama perlahan lenyap.  

Jendela kaca berdebu kelam,  

Angin berbisik lirih tenggelam,  

Bantal bersandar dingin terdiam,  

Rindu terkurung tanpa penyelam.  

Jam di dinding berjalan malas,  

Waktu berlalu hampa dan tajas,  

Sepi merayap tanpa pemulas,  

Hati terkurung rasa yang deras.  

Malam merayap tanpa bertepi,  

Ruang membisu luka terpatri,  

Sendiri menunggu tanpa pamrih,  

Harap menguap di sudut berseri.  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun