Mohon tunggu...
Siti Fatimah
Siti Fatimah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menulis membaca dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat yang tak pernah sampai

6 Januari 2025   00:29 Diperbarui: 6 Januari 2025   00:29 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tertulis namamu dalam harap yang sirna  

Di atas kertas lusuh penuh duka lara  

Namun angin membawa pesan tanpa nada  

Hilang di kejauhan, tiada arah yang nyata  

Kubisikkan rindu pada tinta yang beku  

Berbalut kenangan, luka jadi sekutu  

Namun jarak mencibir, tak jua berlalu  

Mengubur semua dalam malam yang bisu  

Surat ini tersimpan di relung rahasia  

Menghimpun kisah yang tiada bahagia  

Hanya derita yang menari bersama maya  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun