Dalam senyap malam aku merenung senduh, Â
Di batas waktu yang terasa rapuh. Â
Adakah cahaya yang mampu menyentuh, Â
Hati yang perlahan mulai runtuh? Â
Langkah tertatih di jalan yang penuh keluh, Â
Harapan terkikis oleh luka yang menyembuh. Â
Namun di antara kabut yang mengeluh, Â
Masihkah ada alasan untuk aku sungguh? Â
Angin bertiup membawa rasa yang jauh, Â
Menggenggam mimpi yang kini kian lusuh. Â
Apakah aku akan terus mengarung peluh, Â
Ataukah menyerah di balik dinding keruh? Â
Aku bertanya pada hati yang lusuh, Â
Mampukah cinta membalut asa yang runtuh? Â
Dalam setiap doa yang aku tempuh, Â
Aku ingin bertahan, meski takdir bersimpuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H