Batang yang rapuh di tengah hutan, Â
Tergoyang oleh angin yang lembut, Â
Namun tak mampu menahan beban, Â
Cahaya surya pun tak cukup.
Rantingnya patah di tengah perjalanan, Â
Langkahnya terhenti oleh waktu yang kejam, Â
Namun meski rapuh, ia tetap bertahan, Â
Berdiri tegak meski segala sirna.
Sekeping harapan di ujung ranting, Â
Tak lagi kokoh, namun tetap berjuang, Â
Mencari makna dalam setiap hembusan, Â
Meski rapuh, ia tak pernah menyerah.
Di balik kelemahan, ada kekuatan, Â
Batang yang rapuh tetap berdiri, Â
Mengajarkan arti ketahanan, Â
Dalam segala badai yang datang silih berganti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H