Mohon tunggu...
Siti Fatimah
Siti Fatimah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menulis membaca dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Remaja Jompo

19 Desember 2024   21:03 Diperbarui: 19 Desember 2024   21:03 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di masa muda penuh tempo,  

Melangkah lincah tanpa beban serupa lompo,  

Kini terdiam, tubuh mulai layu dan loyo,  

Namun semangat hati tak pernah robo.  

Waktu berlalu, raga tak lagi gesit seperti tempo,  

Kenangan indah tertinggal di balik lemari foto,  

Meski kulit keriput dan langkah mulai leto,  

Namun jiwa muda tetap hidup dalam sanubari yang melo.  

Dahulu dunia terasa luas sejauh mata memandang horizon tempo,  

Kini batas langkah adalah pintu rumah dan lampu,  

Meski usia bertambah, hati tetap berbinar laksana api obor moko,  

Sebab cinta dan cerita hidup selalu membawa harapan yang soko.  

Remaja jompo bukanlah akhir kisah tempo,  

Melainkan awal baru untuk merenung dan berfokus pada sinar loko,  

Dalam doa, mereka berbincang dengan Sang Pemilik wajo,  

Bahwa hidup adalah anugerah, dari muda hingga usia senja tetap berujung sajo.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun