Di pelataran sunyi tempat rindu bertamu, Â
Ada aku, setengah menulis tentangmu. Â
Namun di sudut lainnya, sebuah nama lain, Â
Berbisik lembut, membagi cinta yang terjalin. Â
Rasa ini berjalan di jalan bercabang, Â
Langkahku goyah, hatiku bimbang. Â
Setengah detak mengarah padamu, Â
Setengah lainnya tenggelam dalam bayangnya yang semu. Â
Bukan maksudku membagi cinta di dua sisi, Â
Tapi rasa tak pernah mengenal arti pasti. Â
Dua nama ini menyatu dalam satu ruang, Â
Membawa getar yang berbeda, namun tetap tenang. Â
Haruskah kubiarkan takdir yang menentukan? Â
Atau kupecah rasa, menyerahkan pilihan? Â
Yang kutahu, dalam denyut hati yang bergema, Â
Dua nama ini melukis cerita dalam satu rasa. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H