Mohon tunggu...
Siti Fatimah
Siti Fatimah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menulis membaca dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kenangan terselip di halaman debu

22 November 2024   04:45 Diperbarui: 22 November 2024   08:50 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di antara lembaran yang penuh warna,

Ada cerita lama yang tak lagi bersuara,

Tertutup debu, tersimpan dalam sela,
Namun tetap hidup, tak pernah terlupa.

Setiap halaman menyimpan kisah cinta,
Meski waktu berlalu, tetap terasa nyata,
Dalam debu yang diam, kutemukan makna,
Kenangan manis, indah tak terkira.

Aku membuka lembar itu perlahan saja,
Menyentuh rindu yang tersembunyi di sana,
Wajahmu muncul di balik cerita lama,
Seolah waktu ingin kembali bercerita.

Halaman debu ini memeluk nostalgia,
Membawaku pada bayangan yang mesra,
Kenangan terselip, takkan pernah sirna,
Hidup selamanya dalam hati yang setia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun