Mohon tunggu...
Siti Fatimah
Siti Fatimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Siti Fatimah saat ini berusia 18 tahun Seorang mahasiswa prodi Administrasi Bisnis Universitas Islam Riau Memiliki hobi memasak dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Potensi Sagu Sebagai Kekayaan Alam Dan Kearifan Lokal Menjadi Sumber Pangan Yang Menciptakan Kekayaan Alam Nusantara

30 Desember 2024   13:52 Diperbarui: 30 Desember 2024   13:52 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tanaman sagu merupakan salah satu sumber karbohidrat. Sagu memegang peranan penting dalam penganekaragaman makanan untuk menunjang stabilitas pangan. Tanaman sagu merupakan salah satu tanaman pangan yang berpotensi untuk dikembangkan dan dimanfaatkan di Indonesia, khususnya di Provinsi Riau Kabupaten Meranti.

 Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan daerah potensial penghasil sagu di Indonesia (Bintoro, 2008). Hampir disemua kecamatan tersebar tanaman sagu. Luas lahan tanaman sagu pada tahun 2015 di Kabupaten Meranti mencapai 50.514 Ha dengan total produksi tanaman sagu sebesar 287.349 ton, dan petani yang terlibat dalam usahatani sagu mencapai 7.484 KK. Perkebunan sagu ini umumnya dikelola oleh rakyat dan hanya ada satu perusahaan swasta. Perkebunan milik rakyat yang memproduksi sagu terbanyak adalah Kecamatan Tebing Tinggi Timur dengan jumlah produksi sebanyak 71.942 ton (BPS Kabupaten Meranti, 2017).

 Potensi sagu yang besar di Kabupaten Meranti berdampak pada tingginya produksi sagu yang turut mendukung keberadaan kilang sagu dibeberapa Kecamatan di Meranti. Kilang sagu berfungsi untuk mengolah tanaman sagu menjadi sagu basah atau tepung sagu. Kilang sagu sebagian besar dikelola oleh rakyat setempat. Sagu merupakan produk unggulan untuk pengembangan agroindustry (Elida, 2017). Penduduk setempat mengolah tepung sagu menjadi bermacam-macam makanan dalam skala industri kecil dan rumah tangga (Indrawati & Caska 2015).

Lantas apa saja macam-macam makanan yang dapat dihasilkan dari tanaman sagu ini? Pada dasarnya, tanaman sagu diolah terlebih dahulu menjadi tepung. Selanjutnya tepung tersebut diolah sebagai bahan baku berbagai makanan, antara lain mie, Sinonggim, Kapurung, Bageak, kerupuk, cendol, empek-empek dan lainnya.

Secara umum, Mie Sagu adalah salah satu makanan khas Provinsi Riau yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Meranti. Mie Sagu ini adalah produk pangan (pokok) yang dapat dibuat dari pati sagu. Menurut (Tajuddin Bantacut 2011), tepung pati sagu merupakan sumber karbohidrat dengan 347,72 energi (kalori). Mie sagu dapat diolah menjadi berbagai menu masakan seperti mie sagu goreng, mie sagu rebus dan mie sagu kuah. Produk ini mempunyai keunggulan tidak mengandung gluten (gluten free food) sehingga baik untuk pangan pokok. Saat ini kuliner mie sagu banyak diminati oleh Masyarakat Riau, wisatawan domestic, bahkan manca negara. Wisatawan yang datang ke Riau lebih tertarik pada kuliner lokal atau kuliner tradisional dibandingkan yang siap saji.

Tanaman sagu merupakan tanaman asli Indonesia yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai pangan alternative dan dapat dibuat mie. terutama di kawasan timur Indonesia. Dari sisi kesehatan, mie sagu memiliki keunggulan dibanding mie terigu karena mengandung resistant starch (RS). RS adalah fraksi pati tidak tercerna yang secara fisiologis berfungsi seperti serat makanan, sehingga baik bagi kesehatan usus dan sebagai prebiotik. Kadar RS miee sagu sekitar 3-4 kali dari RS dalam mie instan dari terigu. Mengkonsumsi mie sagu juga tidak akan menimbulkan lonjakan kadar glukosa dalam darah sehingga aman bagi penderita diabetes melitus. 

Di samping sebagai makanan pokok, Mie Sagu mempunyai manfaat lain diantaranya :

•Salah satu penelitian menyebutkan bahwa tepung sagu di Malaysia dijadikan sebagai bahan dasar untuk memproduksi glukosa. Mengingat 90 persen lebih dari sagu adalah karbohidrat, maka hal tersebut sangat mungkin bisa dilakukan.

•bahan pangan ini juga memiliki peranan yang cukup signifikan dalam industri tekstil. Sagu digunakan sebagai pengikat serat, sehingga membuat mesin lebih mudah melakukan pemintalan. Kemampuan sagu dalam mengikat kumpulan serat akan memudahkan proses pembuatan kain sebagaimana yang diinginkan. 

•Pemakaian lain dari sagu ternyata juga dipakai untuk menunda rasa lelah ketika melakukan aktivitas fisik. Sebuah penelitian bahkan mengungkapkan, kombinasi sagu dan protein dari kedelai berguna untuk memperkuat stamina tubuh ketika melakukan aktivitas fisik.

•Sebagai pakan ternak, sagu merupakan salah satu bahan yang mudah didapat, murah, dan memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi hewan ternak. Tidak hanya dalam sektor peternakan, sagu juga banyak digunakan dalam industri pangan. Tepung sagu kerap dipakai sebagai bahan pengental, penebal, hingga penambah tekstur pada aneka kue dan makanan ringan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun