1. Malu
2. Amanat ( bisa di percaya)
3. Shiddiq atau benar
Menurut Buya Hamka pertimbangan manusia itu timbul dari penyesuaian  hal yakni antara tujuan (ghayah) dan jalan mencapai tujuan (wasilah), serta akibat dari pekerjaan itu. Banyak permisalan yang disodorkan yang disodorkan kepada Buya Hamka berkenan besarnya peranan akal dalam diri manusia terhadap kehidupan manusia sendiri.
di antaranya, manusia yang tidak  bisa hidup di dalam air sebagaimana ikan, maka dicarinya akal supaya ia sanggup seperti ikan pula, maka  di buatnya kapal selam. Manusia tak sanggup hidup diudara seperti burung, maka di buatlah pesawat. Yang lagi ajaibnya di dalam kehidupan manusia itu, ialah mencari kesehatan dengan menempuh sakit. Hal tersebut tidaklah ada pada binatang.Â
Misalnya maksud manusia menjaga kehidupan. memelihara tubuh dan nyawa, dan melarang saling membunuh tetapi kemanusiaan itu pulalah yang menghendaki supaya orang suka berkorban untuk mencapai hidup yang bahagia.Â
Pergaulan manusia mengizinkan dan menyuruh berani berjuang ke medan perang untuk kemuliaan masyarakat bangsa dan tanah air. Orang yang tidak berani menempuh mati yang sedemikian itu di pandang sebagai seseorang yang rendah budi dan rendah kemanusiaannya
Sebab Rusaknya Akhlak menurut Buya Hamka
Buya Hamka memandang rusaknya akhlak ialah di sebabkan dari sempitnya manusia memandang atau sempitnya tempat tegaknya
Empat Sifat Utama Pembentuk Akhlak
Buya Hamka menjelaskan bahwa di dalam pembinaan Akhlak, perlu diketahui tempat pusat sifat segala budi pekerti itu. Akhlak yang di timbulkan manusia adalah sejatinya bersumber dari dalam diri manusia, Dan kondisi dalam diri manusia itu tidak jauh beda penanganannya pada tubuh kasar manusia tersebut, Jika ia mengalami gangguan.Â