Mohon tunggu...
Siti Fatimah
Siti Fatimah Mohon Tunggu... -

masih belajar nulis karena lebih senang baca... Blog: sitifatimah.tk

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Uang 200ribu dari Langit!

13 Februari 2010   18:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:56 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

‘Sore-sore gini enaknya ngapainnya? Ngapalin hadist aah.. Masa sudah se-gede gini, belum ada satu hadist pun yang hafal!’, batinku. Segera aku bergegas ke kamar belakang. Aku langsung menuju bagian bawah meja komputer, tempat aku menaruh buku-buku dan berkas-berkas penting.

‘Mana ya.. Mana ya...’, batinku sambil menurunkan buku satu-persatu. Otakku membayangkan buku kecil berwarna ungu, hadist arbain, empat puluh hadist shahih yang kucari. Berkas pertama kuturunkan, buku-buku tebal juga kuturunkan. Kemudian kuturunkan buku saku berukuran kecil.

‘Lho kok agak tebal ya?’, tanyaku dalam hati. Segera kulihat isinya.

‘Uang..’, terlihat uang seratus ribu berwarna merah, lalu kulihat lagi halaman lainnya yang juga agak tebal.

‘Uang lagi.. lima puluh ribu..’, batinku. Kuambil dua lembar uang tersebut sambil tersenyum dengan mengedip-ngedipkan mata.

‘Uang dari Alloh’, ucapku dalam hati sambil memegang dua lembar uang tersebut. MasyaAllah, kaget sekali aku. Aku memang sering menaruh uang diselipan buku. Ibuku sering bilang, taruh uang jangan di dompet tapi di buku supaya nggak kena copet. Seingatku, aku tidak menaruh uang di buku sakti pemprograman PHP yang berukuran kecil itu. Beberapa minggu terakhir ini aku memang tidak punya uang. Terkadang aku mengecek beberapa buku untuk mencari uang, siapa tahu ada uang nyempil tapi tidak kutemukan. Tapi kali ini, Subhanallah aku dapat uang dari Rabb yang ada di langit. Niatku ingin mencari buku malah dapat duit.

Kurapikan kembali buku-buku yang aku turunkan setelah menyakinkan tidak ada buku hadist berukuran kecil di laci meja komputer itu. Target selanjutnya adalah atas lemari es. Uang seratus lima puluh ribu sementara aku taruh di atas meja komputer.

‘Ini dia bukunya’, aku menemukan buku yang kucari persis di atas kulkas.

‘Di dalamnya ada apa ya?’, muncul pertanyaan iseng dalam benakku.

‘Ya ada hadist lah.. Masa ada duit?’, dengan spontan dalam hati aku menjawab sendiri. Namun seketika kata hatiku berhenti dan kelopak mataku terbuka lebar.

Lima puluh ribu! MasyaAllah aku niat ingin menghapal hadist malah dapat uang dua ratus ribu! Kuambil dua lembar tadi bersama uang lima puluh ribu yang baru saja kudapat dan ketiganya kumasukkan ke dalam tempat pensil. Tempat biasa aku menyimpan uang maklum aku memang tidak punya dompet.

‘Taruh di sini? Kalau hilang gimana?’, tanyaku pada diri sendiri. Langsung kujawab dengan kata hatiku yang lain. ‘Alloh bisa menjadikannya hilang jika Ia menghendaki’, jawabku ikhlas. Aku melangkah pergi dari kamarku menuju ruang tamu sambil memenggang apa yang kucari :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun