Di dalam jiwa, badai menggulung, Â
Menerjang tenang, tak bisa dilawan, Â
Angin yang kencang, hati pun terhitung, Â
Badai di dalam diri, menyelam, membanjirkan. Â
Gemuruh bergema, menyesakkan dada, Â
Kekosongan datang, menutup pandang, Â
Namun di balik itu, ada yang meronta, Â
Badai di dalam diri, terkurung dalam langkah yang panjang. Â
Luruh dalam badai, tak lagi bisa menari, Â
Melawan keras, ingin ku lepas, Â
Namun setiap putaran tak memberi arti, Â
Badai di dalam diri, tetap membakar tanpa rest. Â
Tapi di akhir, mungkin ada pelangi, Â
Di balik awan yang gelap dan kelabu, Â
Badai kan reda, hati pun berseri, Â
Badai di dalam diri, kini berubah jadi laku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H