Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saat cinta menjadi debu

10 Januari 2025   06:50 Diperbarui: 10 Januari 2025   06:50 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Cinta yang dulu harum, kini layu,  
Tersapu angin, hilang tak bersatu,  
Janji yang terucap, kini kelabu,  
Saat cinta menjadi debu, hampa dan ragu.  

Mata yang penuh cinta, kini redup,  
Kata-kata manis berbalut pilu,  
Sentuhan lembut, kini terlelap,  
Saat cinta menjadi debu, hilang tak terelap.  

Di ruang hampa, kenangan menguap,  
Tersisa hanya ingatan yang rapuh,  
Namun di balik sunyi, ada harap,  
Saat cinta menjadi debu, tumbuhlah baru.  

Meski debu pergi, tetap ada jejak,  
Tertinggal di hati yang tak pernah takut,  
Karena cinta akan selalu datang,  
Saat debu terbang, cinta tumbuh kembali utuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun