Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pelangi Setelah Air Mata Langit

23 November 2024   17:52 Diperbarui: 23 November 2024   20:38 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Hujan turun membawa duka yang pekat,  
Langit menangis menumpahkan isi kalimat,  
Namun setelah tangis, ada keindahan yang dekat,  
Pelangi hadir, membalut luka dengan hangat.  

Rintik-rintik jatuh menyusuri lekat,  
Menyirami bumi yang lama tampak penat,  
Lalu warna-warna muncul tanpa sekat,  
Menyambut jiwa dengan harapan yang sarat.  

Air mata langit bukanlah akhir yang berat,  
Ia menyimpan janji pada ufuk yang hebat,  
Pelangi tersenyum, menghapus luka yang lambat,  
Memberi cahaya di jalan yang pernah gelap dan sempat.  

Oh, pelangi, hadirkan kisah yang kuat,  
Dari tangis hujan hingga langit jadi sahabat,  
Warna-warnimu adalah doa yang terpahat,  
Mengajarkan bahwa badai kan berujung nikmat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun