Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lukisan Langit Jingga

17 November 2024   12:30 Diperbarui: 17 November 2024   12:55 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit berwarna bak kanvas senada,  
Jingga membias menari di cakrawala,  
Awan berbaris bagai sebuah mantra,  
Menitip damai pada ufuk semesta.  

Mentari redup menyapa jiwa,  
Memberi hangat di ujung asa,  
Burung terbang pulang ke sarang hampa,  
Membawa cerita tentang alam semesta.  

Setiap warna menyimpan makna,  
Dari jingga yang menutup siang raya,  
Hening terasa di tiap penjuru dunia,  
Mengajarkan cinta pada sang pencipta.  

Lukisan ini abadi tanpa kata,  
Menyapa jiwa di batas masa,  
Langit jingga memeluk hati dengan mesra,  
Meninggalkan rindu yang tak pernah sirna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun