Di tanah kesabaran, kutanam mimpi,
Dalam sunyi ia tidur di bawah langit,
Meski musim berganti tanpa tanda,
Akar-akar harap tak pernah mati.
Waktu berjalan dengan langkah lembut,
Menyentuh mimpi yang tersembunyi dalam,
Kesabaran menjadi tanah yang subur,
Menjaga benih yang perlahan berkembang.
Hujan cobaan turun dengan derasnya,
Namun kesabaran menyerap setiap tetes,
Mengalirkan kehidupan ke dalam mimpi,
Hingga perlahan ia mulai bersemi.
Dan di atas kesabaran, mimpi menggapai,
Menghiasi langit dengan warna-warni,
Sebab dalam hati yang sabar, tak ada yang sia-sia,
Mimpi pun tumbuh, menjadi nyata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!