Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Matahari di Balik Awan

27 Juli 2024   15:16 Diperbarui: 27 Juli 2024   15:18 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di langit yang berselimut kabut,
Matahari tersembunyi di balik awan,
Cahaya lembutnya terhalang jauh,
Namun, ia tetap bersinar dalam kesunyian.

Awan-awan membungkus sinarnya,
Seakan memeluk lembut dari jarak jauh,
Tetapi di balik tirai yang abu-abu,
Cahaya keemasan tetap merembes lembut.

Seperti rindu yang tersembunyi di hati,
Yang tak mampu diungkapkan kata,
Matahari menunggu saat yang tepat,
Untuk membanjiri bumi dengan sinarnya.

Dalam ketenangan langit yang terhalang,
Terdapat janji dari hari yang cerah,
Seperti harapan yang tak pernah pudar,
Meskipun diselimuti oleh awan yang tebal.

Ketika awan perlahan terpisah,
Dan langit kembali pada kejernihan,
Matahari tersenyum dari balik tirai,
Membawa hari yang penuh kehangatan.

Seperti matahari di balik awan,
Kita semua menyimpan cahaya di dalam,
Menunggu waktu yang tepat untuk bersinar,
Dan membagikan keindahan pada dunia yang menunggu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun