Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tiga hati, satu takdir

18 Juli 2024   19:12 Diperbarui: 18 Juli 2024   19:22 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hening malam yang tak berujung,  
Tiga hati bergetar, merindu, dan merangkum.  
Satu cerita terurai dalam keraguan,  
Antara cinta yang tulus dan harapan yang membara.

Kau datang bawa cahaya,  
Dengan senyummu, semua terasa cerah.  
Namun, di sudut hati,  
Ada rasa lain yang tak bisa teraba.

Dia, dengan tatapan dalam,  
Menggenggam harapan yang tak pudar.  
Tapi bagaimana mungkin,  
Cinta ini harus terbelah?

Kita bertiga dalam tarian yang rumit,  
Satu takdir yang terjalin di benak.  
Satu memilih pergi, satu bertahan,  
Satu lagi terjebak dalam harapan yang kelam.

Di antara tawa dan air mata,  
Ku relakan semua untuk bahagiamu.  
Namun, cinta ini takkan pudar,  
Meski hati kita tak lagi satu.

Mungkin di lain waktu dan tempat,  
Kita akan temukan jalan yang lebih jelas.  
Untuk saat ini, biarkan cinta ini,  
Menjadi kenangan dalam catatan takdir kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun