Di bawah langit yang biru, kita bertemu, Â
Dengan janji yang indah, mengukir masa depan. Â
Kau berbisik lembut, seakan tak akan pernah pergi, Â
Namun waktu berlari, membawa harapan yang pudar.
Setiap kata manis terucap di bibirmu, Â
Menjadi bait-bait puisi dalam ingatan. Â
Namun realita datang menghantui, Â
Menghancurkan mimpi, menutup jendela harapan.
Kau yang berjanji untuk selalu ada, Â
Kini hanya bayang-bayang di ujung malam. Â
Setiap kenangan membara, namun menyakitkan, Â
Seperti embun pagi yang menguap ditelan sinar.
Aku mencari jejakmu di antara waktu, Â
Menggenggam rasa yang tak pernah hilang. Â
Namun janji tinggal janji, Â
Meninggalkan luka yang tak terobati.
Dalam sunyi, ku tuliskan cerita ini, Â
Tentang cinta yang terperangkap dalam harapan. Â
Semoga suatu saat, kau temukan jalan, Â
Kembali kepada janji yang pernah terucap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H