Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kebenaran yang Terkubur

5 Juli 2024   22:07 Diperbarui: 5 Juli 2024   22:12 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di bawah lapisan waktu yang tebal,
Terkubur kebenaran yang terlupakan,
Di antara bisikan lembut angin malam,
Ada rahasia yang terpendam.

Kata-kata yang tak terucap,
Hilang dalam gemuruh dunia,
Menyisakan bayang-bayang samar,
Yang menghantui tiap langkah.

Hati ini meraba dalam gelap,
Mencari jejak yang tersembunyi,
Menggali kenangan yang tertutup,
Oleh debu kebohongan yang menumpuk.

Ada cahaya yang pernah bersinar,
Tertutup oleh awan gelap,
Kebenaran yang dulu terang,
Kini redup, terkubur dalam diam.

Aku mendengar gema dari masa lalu,
Suara-suara yang memanggil,
Memohon untuk dibebaskan,
Dari liang kebohongan yang mengikat.

Setiap lapisan yang kuangkat,
Membawa luka yang tersembunyi,
Namun di balik semua itu,
Ada kejujuran yang menanti.

Dengan hati yang tabah dan sabar,
Aku terus menggali tanpa lelah,
Mencari sinar yang tersembunyi,
Kebenaran yang terkubur dalam sepi.

Akhirnya, saat tiba waktunya,
Kebenaran akan muncul ke permukaan,
Menghapus kebohongan yang menyesakkan,
Dan membebaskan hati dari derita yang panjang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun