Di pusaran masa silam yang memanggil, Â
terdengar gema dari waktu yang berlalu, Â
bayang-bayang kenangan menari lincah, Â
mengisi ruang hati yang sepi tak menentu.
Dalam putaran yang tiada henti, Â
tersimpan rindu yang membara, Â
setiap detik adalah kisah abadi, Â
terlukis jelas di langit masa.
Aku terjebak dalam pusaran kenangan, Â
terhanyut oleh arus waktu yang deras, Â
menelusuri jejak-jejak yang hilang, Â
mencari cinta yang pernah terlepas.
Suara tawa dan tangis berbaur, Â
seperti lagu lama yang tak pernah pudar, Â
menyentuh kalbu dengan lembut sabar, Â
menghidupkan kembali rasa yang tak terukur.
Di pusaran masa silam, aku menemukan, Â
potongan-potongan hidup yang terserak, Â
mencoba merangkai dengan tangan gemetar, Â
membentuk mozaik indah yang penuh makna.
Meski waktu terus melaju ke depan, Â
pusaran masa silam tetap setia, Â
menjaga cerita-cerita lama, Â
yang menjadi bagian dari siapa kita.
Aku menyelam dalam arus kenangan, Â
mencari hikmah di balik setiap luka, Â
menemukan kekuatan di setiap memori, Â
dalam pusaran masa silam, aku menjadi diri.
Di sana, aku mengenang yang telah hilang, Â
menyulam rindu dengan benang waktu, Â
dan meski aku melangkah ke depan, Â
pusaran masa silam akan selalu menjadi bagian dariku.