Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pusaran Masa Silam

26 Juni 2024   16:33 Diperbarui: 26 Juni 2024   16:44 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di pusaran masa silam yang memanggil,  
terdengar gema dari waktu yang berlalu,  
bayang-bayang kenangan menari lincah,  
mengisi ruang hati yang sepi tak menentu.

Dalam putaran yang tiada henti,  
tersimpan rindu yang membara,  
setiap detik adalah kisah abadi,  
terlukis jelas di langit masa.

Aku terjebak dalam pusaran kenangan,  
terhanyut oleh arus waktu yang deras,  
menelusuri jejak-jejak yang hilang,  
mencari cinta yang pernah terlepas.

Suara tawa dan tangis berbaur,  
seperti lagu lama yang tak pernah pudar,  
menyentuh kalbu dengan lembut sabar,  
menghidupkan kembali rasa yang tak terukur.

Di pusaran masa silam, aku menemukan,  
potongan-potongan hidup yang terserak,  
mencoba merangkai dengan tangan gemetar,  
membentuk mozaik indah yang penuh makna.

Meski waktu terus melaju ke depan,  
pusaran masa silam tetap setia,  
menjaga cerita-cerita lama,  
yang menjadi bagian dari siapa kita.

Aku menyelam dalam arus kenangan,  
mencari hikmah di balik setiap luka,  
menemukan kekuatan di setiap memori,  
dalam pusaran masa silam, aku menjadi diri.

Di sana, aku mengenang yang telah hilang,  
menyulam rindu dengan benang waktu,  
dan meski aku melangkah ke depan,  
pusaran masa silam akan selalu menjadi bagian dariku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun