Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aroma Nostalgia

25 Juni 2024   15:46 Diperbarui: 25 Juni 2024   17:24 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di sudut-sudut waktu, terhampar aroma nostalgia,  
Seperti angin yang mengusap jendela hati,  
Membawa kenangan lama, menggetarkan jiwa,  
Di dalam asa yang terlipat rapi.

Aroma itu seperti embun pagi yang bersemi,  
Mengingatkan akan cerita-cerita masa silam,  
Ketika senyum masih segar di bibir,  
Dan impian-impian terurai di cakrawala.

Di setiap helaian aroma itu terbawa,  
Jejak langkah yang pernah melintas di sini,  
Suara-suara yang mengisi ruang yang kosong,  
Dan tawa yang memayungi setiap cobaan.

Aroma nostalgia, seperti lukisan di langit senja,  
Warna-warni memenuhi relung hati yang terpendam,  
Mengukir cerita tentang cinta dan kehilangan,  
Yang tetap menggelora meski waktu terus berjalan.

Biarkan aroma itu memimpin kita kembali,  
Menyusuri lorong-lorong kenangan yang berdebu,  
Hingga akhirnya kita bertemu, di titik di mana segalanya dimulai,  
Di dalam aroma nostalgia yang menghidupkan kembali.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun