Di sudut-sudut waktu, terhampar aroma nostalgia, Â
Seperti angin yang mengusap jendela hati, Â
Membawa kenangan lama, menggetarkan jiwa, Â
Di dalam asa yang terlipat rapi.
Aroma itu seperti embun pagi yang bersemi, Â
Mengingatkan akan cerita-cerita masa silam, Â
Ketika senyum masih segar di bibir, Â
Dan impian-impian terurai di cakrawala.
Di setiap helaian aroma itu terbawa, Â
Jejak langkah yang pernah melintas di sini, Â
Suara-suara yang mengisi ruang yang kosong, Â
Dan tawa yang memayungi setiap cobaan.
Aroma nostalgia, seperti lukisan di langit senja, Â
Warna-warni memenuhi relung hati yang terpendam, Â
Mengukir cerita tentang cinta dan kehilangan, Â
Yang tetap menggelora meski waktu terus berjalan.
Biarkan aroma itu memimpin kita kembali, Â
Menyusuri lorong-lorong kenangan yang berdebu, Â
Hingga akhirnya kita bertemu, di titik di mana segalanya dimulai, Â
Di dalam aroma nostalgia yang menghidupkan kembali.