Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dedaunan di Lorong Kenangan

25 Juni 2024   12:15 Diperbarui: 25 Juni 2024   12:18 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di lorong sunyi, waktu berbisik lembut,  
Dedaunan gugur, cerita perlahan teruntai,  Jejak-jejak langkah, hilang ditelan rindu,  
Kenangan bersemi, di setiap helaian yang jatuh.

Hijau yang meranggas, membawa pesan lama,  
Tentang tawa ceria, dan air mata yang terdiam,  
Setiap lembaran, seakan bernyanyi lirih,  
Menyapa hati, yang rindu masa silam.

Lorong kenangan, penuh bayangan senja,  
Di sana kita berlari, mengejar angan dan mimpi,  
Kini hanya dedaunan, menjadi saksi bisu,  
Bahwa kita pernah ada, di tempat itu.

Aroma nostalgia, tercium di setiap sudut,  
Angin membawa cerita, dari masa lalu,  
Menggugah ingatan, yang nyaris terlupa,  
Tentang janji-janji, yang pernah terucap.

Waktu terus berlalu, namun dedaunan tetap setia,  
Menjaga rahasia, yang tersimpan di dalamnya,  
Di lorong kenangan, meski kita tak lagi di sana,  
Hati tetap terikat, oleh benang-benang masa.

Biarkan dedaunan, menari dalam hening,  
Membawa kisah kita, pada setiap musim,  
Dan di setiap gugurnya, ada rindu yang abadi,  
Mengisahkan cinta, yang tak pernah mati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun