Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepi Dalam Keramaian

18 Juni 2024   00:52 Diperbarui: 18 Juni 2024   01:08 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah riuh suara dan tawa,  
Ada sepi yang tak terlihat oleh mata,  
Hati terdiam, tenggelam dalam hampa,  
Mencari arti di balik gemuruh dunia.

Langkah-langkah beriringan, namun terpisah,  
Wajah-wajah berseri, namun terasa jauh,  
Keramaian ini seperti mimpi yang merambah,  
Meninggalkan hati dalam sunyi yang luruh.

Di setiap sudut, percakapan bertebaran,  
Namun jiwa merintih dalam keheningan,  
Sepi hadir, seperti bayang tak berkenalan,  
Menemani dalam diam, tanpa keriuhan.

Mencoba tersenyum, meski hati merintih,  
Menjadi bagian dari gemuruh yang asing,  
Namun sepi tetap merangkul, tak tertinggal,  
Membuat hati terasing, dalam keramaian yang bising.

Apakah arti keramaian, jika hati tak bergaung?  
Jika jiwa tetap sunyi, meski ramai di sekeliling?  
Sepi ini adalah bayangan yang selalu menghantui,  
Menemani langkah dalam kebisingan yang membingungkan.

Dalam keramaian, aku mencari makna,  
Menyusuri setiap sudut, berharap menemukan,  
Namun sepi ini tetap setia menyapa,  
Menjadi sahabat dalam riuh yang penuh kesendirian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun